Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Balita Hidrosefalus Asal Luwuk Banggai Ditolak di RS Wahidin, Keluarga Kecewa

Rafa dirujuk dari rumah sakit Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah ke Wahidin pada 21 November lalu,

Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
zoom-inlihat foto Balita Hidrosefalus Asal Luwuk Banggai Ditolak di RS Wahidin, Keluarga Kecewa
Dok Ummu
Rafa, balita dari Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah, dirujuk ke RSUP Wahidin lantaran menderita penyakit Hidrosefalus

Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe

TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Seorang warga Maccopa, Kabupaten Maros, Ummu mengeluhkan pelayanan medis RSUP Wahidin Makassar, Senin (3/12/2018).

Pasalnya, keponakan Ummu, Muhammad Rafa yang baru berusia dua tahun delapan bulan, ditolak oleh dokter.

Rafa dirujuk dari rumah sakit Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah ke Wahidin, pada 21 November lalu, lantaran menderita penyakit Hidrosefalus.

Namun saat tiba di Wahidin, orangtua Rafa, Ismawati dan Ido, menangis lantaran putra tunggalnya, tidak bisa ditangani secara medis.

Baca: TPA Borong Manempa Dikeluhkan Warga, DPRD Bulukumba Bakal Gelar RDP

Baca: Sekda Luwu Jadi Inspektur Upcara HUT Ke-47 Korpri di Lapangan Kantor Bupati

Baca: Bhayangkara FC vs PSM - Guru MTS di Bulukumba: Kemenangan di dua Laga Terakhir Harga Mati

Rafa dan orangtuanya, ingin kembali ke Luwuk Banggai, namun tidak memiliki ongkos. Dia terpaksa menginap di rumah singgah BTP Makassar.

"Ada keluarga dirujuk dari Luwuk Banggai ke Wahidin untuk dioperasi. Tapi saat sampai di Wahidin, dokter menolak dan memintanya pulang. Sementara dia tidak memiliki uang," kata Ummu.

Menurutnya, dokter Wahidin juga mempertanyakan alasan tim medis di Luwuk Banggai, yang merujuk Rafa ke Makassar. Padahal, di sana juga bisa ditangani.

Selain itu, dokter Wahidin tidak bertindak, dengan alasan Rafa terlambat dirujuk. Meski ditolak, namun orangtua Rafa hanya bisa pasrah. Dia tidak tahu lagi, cara untuk menyembuhkan anaknya.

"Sebelum ke sini, orangtua Rafa mengumpulkan uang sumbangan dari warga. Tapi saat sampai, malah kecewa lantaran putranya tidak bisa dioperasi," katanya.

Dia berharap, tim medis Wahidin tetap melayani Rafa. Pasalnya nyawa anak tersebut terancam jika tidak segera ditangani.

Hidrosefalus merupakan penumpukan cairan pada rongga otak. Hal tersebit mengakibatkan ventrikel di dalamnya membesar dan menekan organ tersebut.

Cairan ini akan terus bertambah sehingga ventrikel di dalam otak membesar dan menekan struktur dan jaringan otak di sekitarnya.

"Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak jaringan dan melemahkan fungsi otak," katanya.

Seharusnya dokter melakukan penanangan medis terhadap Rafa. Bukan malah menolak dengan alasan tidak masuk akal.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada klarifikasi dari pihak RSUP Wahidin Makassar.

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

ii
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved