Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PPP Ungkap Tak Pernah Disurvei Lolos Selama 3 Pemilu

Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sulawesi Selatan, Asrul Makkaraus Sujiman

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Waode Nurmin
Hasim/Tribun Timur
Komunitas Wartawan Politik Makassar mendatangkan Sekretaris PPP, Asrul Makkaraus Sujiman di Warkop 212 Toddopuli, Jl Toddopuli Raya, Makassar, Sulsel, Minggu (2/11/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (DPW PPP) Sulawesi Selatan, Asrul Makkaraus Sujiman mengatakan, PPP harus menjadi kelompok terdepan lebih islami di Indonesia dan Sulawesi Selatan.

Hal ini dia sampaikan dalam Ngobrol Politik dengan tema "Membedah Peluang Caleg Muda PPP" di Warkop Toddopuli, Jl Toddopuli Raya, Makassar, Sulsel, Minggu (2/12/2018).

"3 pemilu terakhir, termasuk Pemilu 2019, kami dikatakan tak pernah lolos dalam Parlementery Trenshold (ambang batas) tapi kami selalu lolos,"katanya.

Baca: 23 Link Resmi Pengumuman Hasil SKD CPNS 2018, Komposisi SKB Kemenag Diumumkan

Baca: Dua Petani Padaelo Mandai Duel, Satu Meninggal di Tempat

Ia pun mengungkapkan, beberapa prediksi beberapa tahu lalu dikatakan akan habis setelah adanya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

"PPP dengan 7 kursi (DPRD Sulsel), dari partai Islam PPP berada di 8 persen, kami target 10 kursi di 11 dapil yang ada," katanya.

Ia pun mengatakan, banyak caleg muda di PPP.

"Ini ingin memperlihatkan kepada publik, bagaimana ketua umum PPP action dan style karena 40 persen pemilih kita 17-35 tahun tapi kami tak meninggalkan ciri khas partai Islam," katanya.

Legislator DPRD Sulsel ini mengatakan, bagiamana PPP mau memperjuangkan Islam kalau banyak bukan orang Islam di sekitarnya.

"Kami akan manarget pemilih pemula di Pemilu 2019," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPW PPP, Imam Fauzan Amir Uskara mengatakan, banyak caleg muda mau masuk ke politik karena gaya kepemimpinan Presiden, Joko Widodo.

"Saya pribadi menjadi caleg bukan ajang coba-coba, berarti suara masyarakat kita bawah selama 5 tahun," katanya pemuda berusia 22 tahun ini.

Ia menjelaskan, 80 persen dari 1.500 mahasiswa asal Indonesia memilihnya sebagai ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Singapura.

"Saya menghindari dipilih karena orang tua, saya ingin tunjukkan karena memang pantas dipilih, selama jalan baru 1 kali bapak ikut karena keluarga yang saya datangi," katanya.

Ia mengatakan, semua pemuda punya peluang sama terpilih sebagai legislator DPRD Sulsel.

"Dalam PPP sendiri, ada unsur pemuda yakni Imran Eka Saputra (ketua KNPI Sulsel), ada Pak Eko Bramandiko, ada Pak Rizal (pembina pesantren And Nahdlah). Selama ini, PPP identik dengan pemilih tua, maka saat ini kita sudah saat nya meregenerasi kader PPP," katanya.

Baca: Alumni UIN Alauddin Ini Sebut Kunci Kemenangan PSM Ada di Fisik dan Mental Pemain

Baca: SKD CPNS 2018 - BKN: 413 Instansi & Pemda Siap Umumkan Hasil SKD, Syarat Ikut SKB

Ia mengungkapkan, tahun 2045 umur produktif Indonesia lebih banyak ketimbang umur tak produktif.

"Kalau pemerintah tak persiapkan SDM sekarang maka bukan bonus demografi tapi sampah demografi. Kalau pemerintah tak bisa mengatasi masalah seperti narkoba maka, bahaya ke depan," katanya. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami: 

Follow juga akun instagram official kami: 

ii
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved