Ada Begal Sadis Potong Tangan Makassar Cuma Diancam 4 Tahun Bui, Harapan Keluarga Imran & Netizen
Polrestabes Makassar merilis kasus Begal Sadis Potong Tangan korbannya ini di Markas Polrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kamis (29/11/2018).
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Komplotan Begal Sadis Makassar yang membuat korbannya Imran (21) cacat total berhasil ditangkap aparat Polrestabes Makassar, Rabu (28/11/2018).
Polrestabes Makassar merilis kasus Begal Sadis Potong Tangan korbannya ini di Markas Polrestabes Makassar, Jl Ahmad Yani, Kamis (29/11/2018).
Lima pelaku diamankan di tempat berbeda. Empat pelaku Begal Sadis diancam maksimal hukuman 12 tahun penjara.
Satu pelaku lainnya Imran (37) 'cuma' 4 tahun penjara maksimal.
Baca: 203 Instansi Segera Umumkan Instansi Hasil Tes SKD dan Peserta Tes SKB CPNS 2018, Pantau Link Ini
Baca: Pelatih Persija Jakarta Doakan Bhayangkara FC, Pelatih PSM Makassar Heran Pelatih BU Mundur
Baca: Jelang Persija Jakarta vs Mitra Kukar - Kabar Buruk Datang dari Persija, Ini Pemintaan Pelatih Teco
"Empat pelaku utama yaitu Aco, Firman, Enal, dan Fataulla diancam hukuman pasal 365 ayat (2) Juntco pasal 56 ayat 1 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara sementara Imran selaku kepala penadah diancam hukuman pasal 480 ayat (1) KUHP paling lama 4 tahun penjara," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Wirdhanto, Kamis (29/11/2018).
Sementara keluarga korban Imran (21) berharap para pelaku dihukum setimpal dengan hukuman potong tangan supaya keadilan ditegakkan.
"Harapanku petugas hukum dengan seberat-beratnya. Kalau bisa potong juga tangannya itu pelaku yang potong tangan keponakanku (Imran). Pakai parangnya'mi juga biar 'na rasa bagaimana sakitnya itu tangan dipotong," kata Subaedah, tante Imran, kepada reporter TribunTimur.com Kamis (29/11/2018) petang.
Selain itu, Subedah juga meminta agar menembak mati yang membuat Imran cacat.
"Kalau bisa tembak mati'mi juga, karena biasanya kalau di penjara kemudian bebas, pasti berulah lagi. Jadi hukum seberat-beratnya, kasihan ini keponakanku," ujarnya.
Di jagad dunia maya, warga Makassar juga mengomentari hukuman yang setimpal yang sepatutnya diterima para pelaku Begal Saids Potong Tangan ini.
Berikut di antaranya:
Suyati Putri Para begal kayak gitu harus dipotong tanganya Dan Di tembak kakinya agar tersiksa Seumur hidup. Klo cuma dipenjara gk Ada jeranya.
Sultan Batara Batara: Setujuh... Potong tanganx begal kl didapat krn tanganx itulah yg dia pakai untuk melukai korban2x
Rudi Yadi : Potong aja tangganya dua ea seperti yg di lakukan ke korban terus penjara aja sesuai aturan negara biar dia menyesali berbuatannya biar dia sadar dan taubat
Polrestabes Makassar baru saja merilis pelaku begal yang memotong tangan mahasiswa Politeknik ATIM, Imran (20), Kamis (29/11/2018) pagi.
Dalam konferensi pers itu, Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo mengungkapkan, ada lima pelaku yang diamankan terkait kasus begal sadis yang terjadi di Jl Datu Ribandang, Makassar, Minggu, empat hari lalu.
Kelimanya, Firman alias Emang (22), Aco alias Pengkong (21), Zaenal aliah Enal (19), Fatullah alias Ulla (18) dan Imran alias Imang (37).
Ada dua pelaku utama dalam kasus begal sadis itu, sementara tiga lainnya berperan sebagai penadah.
Baca: Bak Istana, inilah Foto-foto Mewahnya Rumah Jusup Maruta Cahyadi, Crazy Rich Surabaya yang Viral
Menanggapi penangkapan para pelaku, tante Imran, Subaedah (42), yang selama ini mengasuh dan merawat Imran selama di Makassar, mengaku sangat berterima kasih kepada aparat yang telah berhasil melakukan penangkapan pelaku.
Ia pun berharap agar pelaku dapat dihukum seberat-beratnya, mengingat perbuatan pelaku terhadap Imran yang terbilang sadis.
"Harapanku petugas hukum dengan seberat-beratnya. Kalau bisa potong juga tangannya itu pelaku yang potong tangan keponakanku (Imran). Pakai parangnya'mi juga biar 'na rasa bagaimana sakitnya itu tangan dipotong," kata Subaedah kepada awak TribunTimur.com.
Selain itu, Subedah juga meminta agar menembak mati yang membuat Imran cacat.
"Kalau bisa tembak mati'mi juga, karena biasanya kalau di penjara kemudian bebas, pasti berulah lagi. Jadi hukum seberat-beratnya, kasihan ini keponakanku," ujarnya.
Aksi begal yang menimpa Imran membuat tangan kirinya putus ditebas senjata tajam pelaku. Selain itu, handpone Imran juga ikut dirampas pelaku.
Tindak Pidana Pencurian dengan kekerasan diatur dalam KUHPidana Pasal 365 KUHPidana.
Pada pasal tersebut unsur utama yang membedakan dengan tindak pidana pencurian biasa adalah dengan cara "kekerasan", dimana ancaman hukuman pidana maksimal juga berbeda dengan pencurian biasa yakni hingga seumur hidup apabila korban pencurian dengan kekerasan tersebut hingga mengakibatkan luka berat atau bahkan kematian.
Fakta-fakta Tentang Aco alias Pengkong, Begal yang Menebas Tangan Imran hingga Putus
Tim gabungan Polrestabes Makassar berhasil menangkap begal sadis yang menebas tangan seorang mahasiswa bernama Imran di Jl Datu Ribandang 2, Tallo, Kota Makassar pada Minggu 25 November 2018, lalu.
Polisi setidaknya butuh 3 hari untuk memburu pelaku.
Hasilnya polisi berhasil meringkus terduga pelaku Aco alias Pengkong.
Setelah Pengkong ditangkap, polisi akhirnya meringkus 4 tersangka lainnya.
Keempat tersangka itu adalah Firman alias Emang (22) , Enal (19), Fataullah alias Ulla (18) dan Irman alias Imang (37).
Berikut Fakta-fakta tentang Aco alias Pengkong:
1.Usia
Pengkong diketahui berusia 21 tahun.
Artinya Pengkong dengan korban (Imran) adalah seumuran.
Bedanya Imran adalah mahasiswa, sementara Pengkong adalah pelaku kejahatan.
2. Ditembak saat ditangkap
Polisi menembak kaki kiri dan kanan Pengkong.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wahyu Dwi Ariwibowo, mengungkapkan Pengkong dilumpuhkan karena melakukan perlawanan saat pengembangan kasus.
"Pelaku dilumpuhkan karena melawan," ungkap Kombes Pol Wahyu saat merilis para pelaku yang ulahnya membuat marah warga Makassar karena dinilai sadis, di markas Polrestabes, Kamis (29/11/2018) pagi.
3.Alamat
Pengkong ditangkap tim gabungan Polrestabes Makassar dan Resmob Polda Sulsel di rumahnya, Jl Kokoa, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, Rabu (28/11/18) malam.
Setetelah ditangkap, Pengkong dibawa tim gabungan untuk mencari tersangka lain dan barang bukti.
Tapi diperjalanan dia melawan dan mencoba kabur.
Akibat melawan petugas dan mencoba melarikan diri, kaki kanan dan kiri Pengkong ditembak.
"Setelah ditembak barulah pelaku (Pengkong) menunjuk pelaku lain," jelas Kombes Wahyu.
4. pekerjaan
Pengkong dan pelaku lainnya diketahu sehari-harinya bekerja sebagai buruh harian.
5. peran
Pengkong diketahui adalah aktor utama bersama Firman.
Pengkong adalah orang yang mengedarai motor.
Sementara Firman yang bertugas menebas tangan Imran hingga putus.
Parang yang digunakan dipinjam dari Enal, sementara motor dipinjam dari Ulla.
Daftar Begal Sadis di Makassar
Aksi begal sadis terjadi di Kota Makassar beberapa bulan terakhir ini. Pelaku tak segan melukai korbannya.
Teranyar, mahasiswa perguruan tinggi swasta, Imran (20) menjadi korban begal di Jl Datuk Ribandang, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu (25/11).
Begal sadis bahkan memotong tangan warga Jl Abubakar Lambogo tersebut hingga putus. Hingga malam tadi pelaku begal potong tangan ini belum ditangkap.
Baca: LINK Pengumuman Hasil SKD dan Peserta Lolos Tes SKB CPNS 2018 Kemenkumham & 31 Instansi, Cek Segera
Baca: Jelang Bhayangkara FC Vs PSM, Robert Boyong Semua Pemain ke Jakarta! Tanda Apakah Ini? Bakal Juara?
Baca: Tes Kepribadian: Ternyata Cara Pegang Handphone Bisa Ungkap Sifat dan Karaktermu Sesungguhnya, Cek!
Baca: 4 Fakta Bripka Suardi Polisi Pinrang Diparangi Warga di Pesta Nikah Karena Mirip Selingkuhan Istri
Berikut beberapa kasus pembegalan yang terjadi di Kota Makassar dalam beberapa bulan terakhir ini:
1. Begal Potong Tangan Mahasiswa di Jalan Datuk Ribandang

Peristiwa pembegalan yang dialami seorang mahasiswa hingga tangan kiri terputus membuat warga Tallo heboh. “Awalnya dikira korban mutilasi, karena itu tangannya terputus,” ujar salah satu warga Jl Ribandang, Sahid (53), kepada tribun timur, Senin (26/11) petang.
Kasus begal potong tangan ini terjadi di Jl Datu Ribandang, Tallo, Makassar, Minggu (25/11/2018) pukul 23.45 Wita.
Korbannya, Imran (20), mahasiswa salah satu politeknik di Makassar. Korban beralamat di Jl Abu Bakar Lambogo Lorong 1 No 91 Makassar.
Korban menjalani perawatan intens usai menjalani opoerasi di ruang ICU, Rumah Sakit Awal Bros, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (26/11).
Mahasiswa ATIM Makassar ini terpaksa harus kehilangan telapak tangannya karena menangkis tebasan senjata tajam pelaku saat ingin meminta handphonenya.
Hingga saat ini pihak berwajib masih dalam pencarian pelaku. “Saat itu korban melintas di lokasi jalan Datu Ribandang 2 Kecamatan Tallo. Saat itu korban mengkendarai motor,” kata Kompol Wirdhanto.
Korban menggunakan motor matik Yamaha Mio Soul hitam DD 4215 OV. Saat itu korban lagi sementara menelepon keluarganya.
Tiba-tiba dari belakang korban, pelaku yang juga mengendarai sepeda motor berboncengan memakai motor matik Honda Beat putih memepet korban.
“Pengakuan korban, dua pelaku sempat minta handhonenya, tapi karena korban tidak mau, pelaku itu langsung memukul korbannya dari belakang,” ujar Wirdhanto.
Tidak sampai di situ, korban Imran yang merasa terancam langsung tinggalkan motornya dan lari menyelamatkan diri. Tapi pelaku langsung menebas tangannya.
“Jadi setelah korban diparangi, korban sempat melempar hanphonenya tapi ini pelaku berhasil dapatkan handphonenya lalu melarikan diri,” ujar Wirdhanto.
Akibat dari kejadian tersebut, tangan kiri korban terputus karena sabetan benda tajam yang diduga parang. Korban lalu dilarikan ke RS Awal Bros.
2. Begal bacok kepala warga di Jalan Singa

Sebelumnya, Afwan (40) dan putranya, Muhammad Reza (17), terbaring di RS Bahyangkara, akibat luka yang diderita setelah diserang dua pelaku begal, Kamis (22/11/2018) dini hari.
Ayah dan anaknya baru saja menjalani operasi di RS Bhayangkara akibat luka sabetan senjata tajam di kepalanya.
Afwan mengungkapkan dirinya dan putranya menjadi korban begal saat dalam perjalanan menuju rumahnya di Jl Singa, Makassar.
"Saya kan baru pulang makan coto di Coto Gagak sama ini anakku (Muhammad Reza), sekitar jam 12 malam. Pas di perjalanan saya singgah di Jl Kancil, terima telepon di pinggir jalan, sementara terima telepon ada motor merapat, dua orang bonceng lansung merapat kasih keluar senjata tajam dan lansung serang saya, tangan saya pertama dia lukai,” kata Afwan.
Handpone milik Muhammad Reza yang digunakan Afwan menerima telepon pun berhasil dirampas.
Saat hendak kabur membawa handphone Muhammad Reza, Afwan, menarik kerah baju sang pelaku begal.
"Pas dia (pelaku begal) mau kasih jalan motornya, saya tarik baju belakangnya, disitu dia (pelaku begal) terjatuh dari motornya. Pas bangun dia serang lagi saya sama jadi anakku hendak melerai, tapi dia (Muhammad Reza) juga diserang kepalanya pakai senjata tajam, disitu saya figt melawan karena melihat anak saya juga diserang," ujar Afwan.
Afwan yang melakukan perlawanan tidak membuahkan hasil. Malah ia dan putranya menderita luka yang cukup serius.
Akibat kejadian itu, Afwan mengalami tiga luka tebasan pada kepala, luka terbuka pada leher dan dada serta luka pada tangan.
Sementara Muhammad Reza, menderita dua luka sabetan senjata tajam pada bagian, kepala hingga tulang hidung patah.
3. Mahasiswi FH Unhas meninggal di Jalan Jipang

Mahasiswi Fakultas Hukum (FH) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Nirmala (23) menjadi korban pencurian dengan kekerasan atau begal di Jl Jipang, Kecamatan Rappocini, Sabtu (11/8/2018) lalu.
Naas bagi Nirmala, gadis Soppeng ini meregang nyawa saat berusaha mengejar pelaku. Dia bertabrakan dengan pengendara lain hingga mengalami pendarahan.
Nirmala sendiri merupakan mahasiswa semester akhir yang selangkah lagi mencapai gelar Sarjana Hukum.
“Iya mahasiswi kami. Nirmala sudah seminar proposal dan penelitiannya sudah rampung, tinggal ujian skripsi,” kata Prof Hamzah Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Hukum Unhas, Minggu (12/8/2018).
Salah satu dosen FH Hasrul mengenal sosok Nirmala sebagai sosok periang dan ramah. Nirmala juga dikenal sebagai aktivis organisasi kata Hasrul saat dikonfirmasi secara terpisah.(TRIBUN-TIMUR.COM)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Baca: 203 Instansi Segera Umumkan Instansi Hasil Tes SKD dan Peserta Tes SKB CPNS 2018, Pantau Link Ini
Baca: Pelatih Persija Jakarta Doakan Bhayangkara FC, Pelatih PSM Makassar Heran Pelatih BU Mundur
Baca: Jelang Persija Jakarta vs Mitra Kukar - Kabar Buruk Datang dari Persija, Ini Pemintaan Pelatih Teco