4 Fakta Bripka Suardi Polisi Pinrang Diparangi Warga di Pesta Nikah Karena Mirip Selingkuhan Istri
Bripka Suardi tiba-tiba dikeroyok puluhan warga dengan memakai senjata tajam saat menghadiri Pesta Nikah warga. Kasus ini sementara ditangani Polres
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Mansur AM
Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah
TRIBUNPINRANG.COM, WATANG SAWITTO - Kasus pengeroyokan terhadap personel polisi bernama Bripka Suardi menjadi perhatian di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan pada Selasa (27/11/2018).
Bripka Suardi tiba-tiba dikeroyok puluhan warga dengan memakai senjata tajam saat menghadiri Pesta Nikah warga.
Kasus ini sementara ditangani Polres Pinrang.
Para pelaku sedang diburu.
Baca: Reaksi Fadli Zon Dengar Kabar Ahok Gabung ke PDIP-Jokowi, Bagaimana Jika Tomy Winata?
Baca: LINK Pengumuman 32 Instansi Peserta Test CPNS 2018 yang Ikut Test SKB, Cek Nama dan Nomormu, Lulus?
Baca: Panitia Reuni Akbar 212 Ngaku Undang Joko Widodo & Prabowo Subianto, Ini Penjelasannya
Baca: PSM Makassar dan Persija Jakarta Wajib Waspada, Ini Bukti Pengaturan Skor Nyata di Sepakbola Kita
Salah seorang personel dari Satuan ResNarkoba Polres Pinrang, Bripka Suardi menjadi korban penganiyaan menggunakan senjata tajam oleh sekelompok orang yang tak dikenal.
Insiden itu terjadi di kampung Awang-awang, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Selasa (27/11/2018).
Dirangkum tribun-timur.com, berita fakta-fakta pengeroyokan yang hampir merenggut nyawa Bripa Suardi
1. Bripka Suardi Diduga Mirip Pria Pengganggu Istri Orang
Salah seorang personel dari Satuan ResNarkoba Polres Pinrang, Bripka Suardi menjadi korban pemarangan dari sekelompok orang yang tak dikenal.
Insiden itu terjadi di kampung Awang-awang, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Selasa (27/11/2018).
Kapolres Pinrang, AKBP Bambang Suharyono pun membeberkan, motif awal penyerangan itu adalah problem perselingkuhan.
Istri dari salah seorang pelaku, disinyalir terlibat perselingkuhan dengan salah seorang warga yang ada di Kampung Awang-awang.
"Karena itu, pelaku marah dan mendatangi kampung yang bersangkutan. Lalu, melakukan pencarian dan penyerangan bersama sejumlah rekannya," kata Bambang.
Jadi, penyerangan yang menyebabkan salah seorang anggota kepolisian menjadi korban itu dipastikan terjadi karena salah sasaran.