Usai SKD, Inilah Jadwal Tes SKB CPNS yang Resmi dari BKN, Segera Laporkan ke Orangtua
Usai tes SKD, ini jadwal SKB CPNS 2018 yang dirilis BKN. Badan Kepegawaian Negara (BKN) akhirnya membocorkan jadwal tes SKB CPNS 2018
Kepala Badan Kepegawaian Negara, Bima Haria Wibisana dalam konferensi pers pada Kamis (22/11/2018) menyampaikan bahwa tes SKB rencananya akan dilakukan pada awal Desember.
"Masing-masing instansi baik di pusat maupun daerah mudah-mudahan untuk yang menggunakan fasilitas CAT BKN bisa dimulai tanggal 4 (Desember) ini akan mulai tes (SKB)," ujar Bima.
Sementara yang menggunakan fasilitas Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bisa terlaksana lebih cepat dari tanggal 1 atau 2 Desember 2018.
Jadwal pasti pelaksanaan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) belum diumumkan.
Kepala BKN Bima Haria Wibisana berharap, SKB CPNS 2018 berlangsung selama 7 hari.
Nantinya hasil penilaian SKB akan digabungkan dengan SKD.
"Kita berharap dalam waktu 7 hari, seminggu bisa selesai SKB, semua itu bersamaan. Setelah itu hasil SKB akan digabungkan dengan SKD. Rumusannya sesuai Permenpan adalah 40 persen SKD dan 60 persen SKB," kata Bima Haria Wibisana.
Teknis Pelaksanaan
Pada konfrensi pers tersebut, Bima Haria Wibisana juga menjelaskan bahwa ada dua kelompok yang menjadi peserta SKB CPNS 2018.
Langkah ini diambil untuk memenuhi kekurangan kuota peserta dari hasil tes SKD CPNS 2018.
"Jadi, ada dua kelompok untuk peserta SKB (Seleksi Kompetensi Bidang). Kelompok pertama adalah yang lulus passing grade. Kelompok kedua, kelompok yang diambil dari yang tidak lulus passing grade tapi memiliki total nilai yang tinggi."
"Mereka akan bersaing dalam kelompoknya masing-masing, jadi tidak dicampur," kata Bima Haria Wibisana.
"SKB tetap menggunakan komputer, jadi untuk tes CPNS ini semuanya selalu menggunakan komputer, mulai dari administrasi sampai pengumuman nanti menggunakan komputer," ujar Bima.
"Untuk SKB soalnya tetap sama, kualitasnya sama baik itu untuk yang lolos passing grade atau tidak."
"Masalah tes (SKB CPNS 2018) ini hanya masalah teknis, dilakukan bersamaan tidak masalah," imbuh Bima Haria Wibisana.