Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengusaha Asal Bulukumba Berbagi Kiat Hingga Bisa Bangun Griya Sehat Wildan

Setiap manusia punya cara yang berbeda untuk mencapai sebuah kesuksesan.Sumardi sukses dalam merintis bisnis usaha miliknya di Griya Sehat Wild Mart

Penulis: Nurwahidah | Editor: Waode Nurmin
zoom-inlihat foto Pengusaha Asal Bulukumba Berbagi Kiat Hingga Bisa Bangun Griya Sehat Wildan
dokumentasi Sumardi
Sumardi

Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah

TRIBUNSELAYAR.COM, BENTENG-Setiap manusia punya cara yang berbeda
untuk mencapai sebuah kesuksesan.

Salah satunya H. Sumardi yang sukses dalam merintis bisnis usaha miliknya di Griya Sehat Wildan dan Herbal Wildan Mart Bulukumba.

H. Sumardi berasal dari Desa Kantisang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Baca: Bawa Pocong, Demonstran di Majene Soroti Pembayaran Iuran BPJS

Baca: Sebelum Gugat Cerai Gading Marten, Kok Gisella Anastasia Sebut Dirinya Bangkrut ke Sahabat?

Meskipun ke dua orang tuanya punya keterbatasan dalam biaya pendidikan, tapi mereka tidak pernah menyuruh H. Sumardi berhenti bersekolah.

"Alhamdulillah, sejak saya bersekolah, orang tua tetap semangat menafkahi, ayah bernama Sahari, ia hanya bekerja sebagai petani dan ibu bernama Masia sebagai ibu rumah tangga, menjaga dan membimbing adik-adik," kata
H. Sumardi saat dihubungi oleh Tribunselayar.com, melalui whatshapp, Kamis (22/11/2018).

H. Sumardi menceritakan perjalanan hidupnya, memulai berbisnis semasa menjadi Mahasiswa.

"Pada 2006 masih kuliah semester awal, karena keterbatasan uang kuliah dan transfortasi akhirnya berinisiatif belajar berbisnis, meski hanya menjadi agen penjualan buku-buku islami dan agen majalah. Usaha yang ditekuni tergolong kecil tapi tetap menghasilkan laba, Walaupun hanya sekedar bisa membeli diktat dan biaya transfor, patut disyukuri setidaknya beban sudah berkurang," katanya.

Ia menambahkan bahwa pada
tahun 2012, saya mulai membuka usaha di Bulukumba dengan penjualan obat herbal dan busana muslim. Saat itu masih sepi hanya rata-rata barang titipan dari teman tapi saya tetap semangat berjualan. Barang yang sedikit ini terus diputar sehingga jumlah omzet semakin meningkat,

" Awal tahun 2013, saya pun mulai rajin ikut seminar motivasi bisnis dan pelatihan kewirausahaan. Tahun 2014 membuka cabang Toko obat Herbal dan satu atap dengan klinik. Tahun 2015, saya tambah cabang lagi. Melalui saran-saran yang disampaikan oleh mentor bahwa setiap bisnis itu sebaiknya disandingkan dengan bisnis properti (bisnis tanah dan bangunan).

"Alhamdulillah tahun 2016, mulai menambah bisnis properti disandingkan dengan bisnis yang sudah ada. Bisnis properti bertambah dan omzet juga semakin meningkat. Tahun 2017 kembali merintis pembangunan pusat bisnis dengan konsep (Mart) sehingga pada bulan Maret 2018 berdirilah Wildan Mart," katanya.

Menurutnya, satu hal yang perlu disyukuri karena dalam pengembangan bisnis ini tidak menggunakan dana perbankan tapi murni dari hasil bisnis itu sendiri. Sehingga sampai hari ini Alhamdulillah, tidak punya utang dan tidak ada beban sama sekali. Sebenarnya banyak yang menawarkan modal tapi rata-rata dari marketing Bank, hanya saja saya khawatir terkena riba. Sehingga lebih baik saya hindari dari pada kena dosa.

Baginya berbisnis adalah sebuah ikhtiar untuk mengikuti Rasulullah SAW karena Rasulullah itu seorang pebisnis sukses, yang bisnisnya bukan cuma di Mekah dan sekitarnya tapi bisnisnya merambah sampai keluar Negeri syam.

" Motivasi lain, terjun di dunia bisnis karena ingin menciptakan lapangan kerja, membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan ikut serta dalam membangun Negeri ini dengan memperbaiki ekonomi," ujarnya.

"Menurutnya, jika jalur rezeki itu ada sepuluh maka diantaranya didapatkan dengan cara berbisnis.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved