Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Begini Reaksi Afwan Lihat Anaknya Dilukai Pelaku Begal di Jl Kancil Makassar

Afwan dan Muhammad Reza dibegal saat menerima telepon di tepi jalan Kancil Makassar, sekitar pukul 00.00 dini hari.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Afwan (40) dan putranya, Muhammad Reza (17), harus terbaring di RS Bahyangkara setelah diserang dua pelaku begal Jl Kancil Makassar, Kamis (12/11/2018). 

TRIBUNTIMUR.COM, MAKASSAR - Usai menjadi korban begal, Afwan (40) dan putranya Muhammad Reza (17), masih sempat mendatangi Polsek Mamajang, untuk melaporkan peristiwa yang dialaminya.

"Jadi saat itu pelaku begal pergi, saya sempat pingsan karena mengalami pendarahan yang cukup banyak di kepala. Tapi saya ingat anak saya (Muhammad Reza) juga alami pendarahan kena tebasan di kepala sampai wajah, jadi saya bangun lagi lalu ke Polsek Mamajang melapor, tapi polisi bilang kita ke RS Bhayangkaara dulu rawat ini luka karena pendarahan hebat," kata Awfan ditemui di ruang perawatan Kakatua, RS Bhayangkara, Makassar, Kamis (22/11/2018) siang.

Ia pun dibawa personel Polsek Mamajang, ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan.

Afwan dan Muhammad Reza dibegal saat menerima telepon di tepi jalan Kancil Makassar, sekitar pukul 00.00 dini hari.

Ia yang berboncengan dengan putranya Muhammad Reza, baru saja menikmati coto di warung Coto Gagap.

Dalam perjalanan pulang ke rumahnya di Jl Singa, ia singgah menerima telepon di tepi Jl Kancil.

10 menit berbincang melalui handpone, pelaku begal berboncengan menghampiri sambil meneteng senjata tajam.

Tidak tanggung-tangugung, pelaku begal yang mengincar handpone yang digunakan Afwan lansung menyerang.

Akibatnya tangan Afwan terluka terkena sabetan senjata tajam.

Pelaku begal yang hendak kabur usai melukai Afwan dan merampas handpone yang digenggam Afwan, pun mencoba kabur.

Namun, saat hendak kabur, Afwan menarik kera baju pelaku begal yang membuatnya terjatuh.

Saat terjatuh, pelaku begal yangbangkit kembali pun melakukan penyerangan membabi buta.

Melihat ayahnya diserang, Muhammad Reza tidak tinggal diam. Ia hendak melerai. Namun, nahas Reza malah diserang pelaku begal yang mengakibatka, tulang hidungnya patah terkena sabetan senjata tajam.

Melihat anaknya luka, Afwan yang sudah mengalami luka pun kembali melakukan perlawanan.

"Waktu saya lihat anakku berdarah, disitu saya pilih fight melawan. Ini lukaku semacam tidak saya rasami disabit di parangi," ujar Afwan.

Akibaynya, dangan, dada atas, leher hingga kepala Afwan mengalami luka terbuka akibat serangan pelaku begal yang belum diketahui identitasnya itu.

Begitu juga putranya, Muhammad Reza, mengalami luka terbuka akibat sabetan senjata tajam di kepala hingga wajahnya yang mengakibatkan tulang hidungnya patah.

Keduanya pun baru saja menjalani proses operasi akibat luka yang cukup parah pada bagian kepalanya. Keduanya masih terlihat lemas usai menjalani operasi.

Luka yang diderita Afwan akibat sempat melakukan perlawanan terhadap serang begal yang menggunakan senjata tajam.

"Saya tidak tahu itu yang digunakan, dibilang parang juga pendek, dibilang pisau juga buka. Mungkin badik tapi agak panjang," kata Awfan.

Selain menderita luka, handpone Xiomi note 4 milik Muhammad Reza raib dibawa pelaku begal.

Kasus itu, pun telah dilaporkan keluarga Afwan ke Polsek Mamajang. "Istriku sudah lapor ke Polsek Mamajang," ujarnya.

Afwan pu berharap agar dua pelaku begal yang tega melukai dirinya dan anaknya Muhammad Reza segera ditangkap polisi.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved