Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

TERBARU Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi - HS Membunuh dengan Sadar, Kronologi, Masalah Awalnya

Setelah beberapa hari polisi bekerja, akhirnya Haris Simamora ditetapkan sebagai tersangka dan akhirnya Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Editor: Rasni
Facebook/Diperum nainggolan/Dokumentasi Polisi
Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi menggegerkan masyarakat 

"Ikuti arahan polisi, kami pancing terduga pelaku karena kami pegang nomor teleponnya. Kami telpon dan SMS agar segera melunasi kekurangannya. HS itu balas nantinya ditransfer via m-banking dan dia minta nomor rekening kami," jelas Alif Baihaqi.

"Nah dari situ polisi langsung melacak keberadaan HS. Informasi ada di Bandung, lalu ketangkap di Garut atau Tasikmalaya infonya si begitu," katanya.

Ia menambahkan pelaku datang pada Selasa (13/11/2018) sekitar pukul 10.30 WIB.

Kemudian ia menghubungi polisi, dan polisi datang Rabu (14/11/2018) pagi.

Baca: BREAKING NEWS: Hingga Pukul 15.00 Wita, Polsek Biringkanaya Sudah Terima 7 Laporan Kehilangan

Baca: Siapkan Agendamu, Besok Wajo Diprediksi Berawan

HS diamankan saat akan melakukan pendakian di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat pada Rabu (14/11/2018) malam. 

Saat diamankan, HS sempat mengelak bahwa bukan dia pelaku pembunuh korban walaupun mobil Nissan X-Trail bernomor polisi B1075 UOC milik korban  ditemukan di rumah kos daerah Kampung Rawa Lintah, Desa Mekar Mukti, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu (14/11/2018).

Selanjutnya, HS pun digiring ke Polda Metro Jaya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Dari tangan tersangka, polisi mengamankan sebuah ponsel, uang Rp 4 juta, kunci mobil Nissan X-Trail yang hilang dari rumah korban dan dan sejumlah barang bukti lainnya.

Melakukan pembunuhan dengan sadar

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat mengatakan, HS membunuh keluarga Diperum Nainggolan dalam kondisi sadar.

"Pengakuannya dia sadar ya (melakukan pembunuhan)," ujar Wahyu di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

Wahyu memastikan Haris tidak dalam pengaruh minuman keras atau obat-obatan terlarang saat melakukan pembunuhan.

Tak hanya itu, berdasarkan hasil pemeriksaan, Haris dinyatakan normal secara psikologis.

"Pelaku ini normal karena dia juga pernah bekerja di situ, mengawasi kos-kosan. Namun, kami tetap akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata dia. 

Wahyu menambahkan, Haris membunuh keluarga Diperum Nainggolan saat para korbannya tengah tertidur sekitar pukul 23.00 WIB malam.

Sementara, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Wahyu Hadiningrat mengatakan, HS  telah merencanakan pembunuhan beberapa hari sebelum kejadian.

"Dia sudah merencanakan pembunuhan beberapa hari sebelumnya karena merasa sakit hati dengan korbannya," ujar Wahyu, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (16/11/2018).

Wahyu melanjutkan, atas perbuatannya, Haris terancam hukuman mati.

"Tindak pidana yang terjadi yaitu pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan kematian, di mana pasal yang diterapkan adalah 365 ayat 3, kemudian 340 dan 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati," katanya.

Seperti Ini Keakraban Haris Simamora & Istri Gaban Nainggolan Sebelum Pembunuhan
HS saat berhasil ditangkap dan diinterogasi tim gabungan Polda Metro Jaya, Rabu malam.(Istimewa)

Ibu korban minta pelaku dihukum mati 

Nurhayati Sihotang Hasugian, duduk termenung di tangga rumah adat Batak di Dusun Hariara Tolu, Desa Parsaoran Satu, Pangururan, Samosir, Rabu (14/11/2018) senja hari.

Nurhayati yang merupakan ibu dari Diperum Nainggolan (38) merasa terpukul kehilangan sosok anaknya, menantu dan juga kedua cucunya.

Kepada Tribun Medan, Nurhayati bercerita bahwa Diperum dalan kurun waktu lima tahun terakhir tidak pernah pulang kampung ke Samosir.

Meski demikian bagi Nurhayati, anaknya merupakan sosok yang suka bersosialisasi dan baik ke semua orang, dan selalu selalu menjalin komunikasi dengan sanak saudara di Samosir.

Sepengetahuanya, Diperum pun tidak pernah mengeluh tentang persoalan atau pun masalah yang tengah dihadapi anaknya.

Keluarga Diperum pun tidak pernah didengarnya cekcok atau bertengkar, bahkan dia beranggapan, korban malah memberikan contoh yang baik dalam menjalani bahtera rumah tangga.

Selama di Bekasi kata Nurhayati, Diperum dan istrinya, Maya boru Ambarita mengelola usaha toko dan indekos sebanyak 29 kamar milik abangnya yang bernama Douglas Nainggolan yang sibuk sebagai marketing.

Nurhyati menerangkan, Diperum dan abangnya Doglas memiliki hubungan yang baik, sehingga dipercaya mengelola usaha indekos milik saudara kandungnya itu.

Nurhayat berharap pihak Kepolisian dengan terang benderang mengungkap kasus itu, dan pelakunya dijatuhi hukuman mati.

Dia juga berpesan agar seluruh masyarakat Indonesia berhati-hati supaya tidak terulang kejadian yang sama. Satu hal yang dia sesalkan, adalah soal pengamanan kompleks rumah anaknya.

Keluarga besar Marga Nainggolan turut bersedih atas kejadian yang menimpa keluarga anaknya. "Keluarga besar Nainggolan berharap agar pelaku pembunuhan mendapat hukuman mati atas tindakan keji itu," ucapnya

Korban sekeluarga itu telah dimakamkan setelah prosesi adat dan keagamaan di pemakaman keluarga tidak jauh dari kediamannya.

HS pernah kerja di bengkel, kelola kos-kosan dan warung Douglas Nainggolan.

Setelah itu, kontrakan Douglas dikelola sang adik atau korban, Diperum Nainggolan. 

Hal itu disampaikan Mastaufik, satpam sekolah dekat kontrakan korban, Jalan Bojong Nangka II, Kelurahan Jatirahayu, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Sebelum keluarga almarhum, HS (Haris terlebih) dulu (mengelola kontrakan), dia (Haris) yang mengelola kontrakan sama toko juga, kira-kira dua tahun lalu," kata Mastaufik mengutip Kompas.com, Jumat (16/11/2018).

Mastaufik pun mengenal Haris sebagai sosok yang dingin dan kurang bersosialisasi dengan warga. 

"Kalau korban baik banget, seru asyik orangnya. Saya kan suka beli juga di warung itu saat dijaga Haris, habis beli begitu saja sudah, kurang basa-basi orangnya," ujar Mastaufik.

Dia mengaku kaget dan tidak menyangka bahwa Haris adalah tersangka pembunuhan keluarga Diperum.

Informasi yang dihimpun Tribun, HS sebelumnya juga pernah bekerja di salah satu bengkel keluarga mereka di Cikarang. 

Selama kerja di bengkel, ia dikenal sosok yang baik, sopan, kalem, namun sedikit pendiam.

Bahkan bagi yang mengenal HS pun, tidak menyangka ia berani berbuat dengan sekeji itu tega membunuh keluarga (familinya) sendiri. 

(Kompas.com/Wartakotalive.com/TribunnewsBogor.com/Tribun-Medan.com)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Follow juga akun instagram official kami: 

11
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved