Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Program UPSUS SIWAB Kementan di Luwuk Banggai, Hasilkan Pedet dengan Nilai Rp 19,6 Triliun

Kemudian, capaian kebuntingan nasional sebanyak 1.892.462 ekor atau 63,08 persen dari target 2,1 juta ekor serta kelahiran sebanyak 911.135 ekor.

Editor: Arif Fuddin Usman
dok kementan ri
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan RI, I Ketut Diarmita saat menghadiri Gebyar SIWAB dan Panen Pedet di Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (17/11/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Panen pedet tersebut menjadi salah satu bukti keberhasilan Program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) yang telah dicanangkan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan, I Ketut Diarmita saat menghadiri Gebyar SIWAB dan Panen Pedet di Luwuk Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, Sabtu (17/11/2018).

Dikutip dari rilis Kementan, Sabtu (17/11/2018), kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah Longki Djanggola, para pelaku usaha peternakan, dan perwakilan pengurus Kelompok Ternak.

Baca: Sah, Kementan-PISAgro Komitmen Bangun Klaster Pertanian

Baca: Kementan Kurangi Daerah Rentan Pangan dengan KRPL dan Kawasan Mandiri Pangan

Ketut menjelaskan bukti keberhasilan UPSUS SIWAB dapat juga dilihat dari data i-Shiknas yaitu realisasi pelaksanaan UPSUS SIWAB pada tahun 2017, di mana capaian Inseminasi Buatan (IB) nasional sebanyak 3.976.470 ekor atau 99,41 persen dari target 3 juta ekor.

Kemudian, capaian kebuntingan nasional sebanyak 1.892.462 ekor atau 63,08 persen dari target 2,1 juta ekor serta kelahiran sebanyak 911.135 ekor.

Swasembada Kentang Konsumsi 2018 Berhasil, Kementan Target Kentang Industri 2020
Swasembada Kentang Konsumsi 2018 Berhasil, Kementan Target Kentang Industri 2020 (DOK.KEMENTERIAN PERTANIAN)

“Sedangkan realisasi tahun 2018 sampai dengan tanggal 14 November 2018, capaian layanan IB nasional 3.954.710 ekor atau 136.42 persen dari target 3 juta ekor dan capaian kebuntingan nasional sebanyak 1.815.387 ekor atau 86.45 persen dari target 2,1 juta ekor serta kelahiran sebanyak 1.537.003 ekor atau 91.49 persen,” jelasnya.

Ketut menegaskan jika dihitung untuk analisis ekonomi, hasil yang sudah dicapai pada program UPSUS SIWAB selama kurun waktu 2017-2018 sebanyak 2.448.138 ekor.

Dihasilkan Rp 19,6 T

Program tersebut digelontorkan dengan anggaran sebesar Rp 1,411 triliun dengan periode kelahiran 1 Januari 2017 sampai dengan 14 November 2018.

Sedangkan harga anak sapi rata-rata dari program yakni Rp 8 juta per ekor. Maka jika diuangkan, hasil UPSUS SIWAB pada periode 2017-2018 menghasilkan sebesar Rp 19,6 triliun.

Baca: Swasembada Kentang Konsumsi 2018 Berhasil, Kementan Target Kentang Industri 2020

Baca: Direktur Serealia Kementan: Moga-Moga Bayu Tidak Amnesia dengan Kebijakanya Dulu

“Untuk kegiatan pendukung UPSUS SIWAB, penanganan gangguan reproduksi terperiksa sampai dengan bulan Oktober 2018 sebanyak 170.823 ekor atau sebesar 89.61 persen dari target 190.623 ekor serta kesembuhan terealisasi sebanyak 109.284 ekor yang ditangani,” tegasnya.

Karena itu, Ketut berharap kepada insan peternakan khususnya Pemda Luwuk Banggai untuk terus mendukung kemajuan pembangunan peternakan Indonesia.

Berkat Upsus Siwab, Kelahiran Pedet Hasil Inseminasi Buatan Tinggi
Berkat Upsus Siwab, Kelahiran Pedet Hasil Inseminasi Buatan Tinggi (HANDOVER)

Pasalnya, kesadaran dan perhatian akan pentingnya penanganan masalah pangan menjadi pendorong semangat bagi kita semua untuk senantiasa berupaya mewujudkan swasembada protein hewani.

"Saya berharap untuk terus mendukung kemajuan pembangunan peternakan Indonesia menuju swasembada protein hewani," harapnya.

Swasembada Protein

Lebih lanjut Ketut mengatakan upaya mewujudkan swasembada protein hewani tidak sebatas hanya pada kemampuan dalam menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakatnya.

Akan tetapi juga harus disertai dengan peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat yang berbasis sumberdaya lokal.

Baca: Peringati Hari Pahlawan, Kementan-Bupati Banyumas Pacu Petani Tanam Padi

Baca: Kalahkan Durian Impor, Kementan-Banyumas Pacu Daya Saing Durian Lokal

“Dalam upaya mencapai tersebut, kiranya perlu kita menggerakkan seluruh sumber daya yang dimiliki termasuk kontribusi daerah dalam pembangunan peternakan untuk mewujudkan Indonesia sebagai penyumbang kebutuhan protein hewani yang sudah kita cita-citakan,” ujarnya.

Ketut menilai masa sekarang merupakan momentum yang tepat untuk terus membangun seluruh potensi yang dimiliki.

Bantuan Kementan Tiba di Toli Toli, Bupati Langsung Bagikan ke Petani
Bantuan Kementan Tiba di Toli Toli, Bupati Langsung Bagikan ke Petani (dok kementan)

Dampaknya, program pembangunan peternakan nasional menjadi lebih efektif dan berdampak pada upaya pengentasan kemiskinan sebagaimana telah menjadi fokus kebijakan nasional.

“Ke depan kami terus melakukan penyebaran informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang apa yang sudah dicapai dan diraih di bidang peternakan,” ucapnya.

Regulasi Efektif

Selain itu, sambungnya Ketut, dibutuhkan juga dukungan regulasi yang efektif untuk mendukung usaha di bidang peternakan. Ini tentu dapat menarik minat masyarakat dalam mendukung pembangunan peternakan.

“Regulasi, modernisasi, inovasi dan kontribusi melalui pemberdayaan sangat diharapkan dapat mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045,” ujarnya.

Baca: Kementan Salurkan Bantuan Jagung untuk Peternak

Baca: Dr Ujang: Kebijakan Kementan Sudah Berbasis Data

"Kita berharap dengan adanya kerjasama yang baiik antara pemda pusat, daerah dan stakeholder dapat mewujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045," imbuhnya.

Bupati Kabupaten Luwuk Banggai, yang diwakili Sekretaris Daeah Abdullah berharap untuk mempercepat swasembada daging, perlu adanya bantuan sapi brahman cross.

HPS Kalsel, FAO Apresiasi Kementan Jadikan Rawa Masa Depan Pertanian Indonesia
HPS Kalsel, FAO Apresiasi Kementan Jadikan Rawa Masa Depan Pertanian Indonesia ()

“Dengan begitu dapat menambah populasi ternak sekaligus upaya pemerintah untuk mempercepat menuju Sulteng sejuta sapi tahun 2021,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Banggai I Pujo Lesmono mengatakan Gebyar SIWAB ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan gairah kepada peternak.

Sehingga bisa mewujudkan Provinsi Sulteng menuju sejuta sapi 2021. "Iya, kami bertekad menjadikan Sulawesi Tengah menuju sejuta sapi tahun 2021," sebutnya. (*)

Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved