AGH Sanusi Baco: Saya Tak Mau Mundur Hingga Mati
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel terpilih, AGH Sanusi Baco, mengakui tak akan mundur hingga maut memanggilnya.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulsel terpilih, AGH Sanusi Baco, mengakui tak akan mundur hingga maut memanggilnya.
Baca: TRIBUNWIKI: AHWA, Cara Nahdliyyin Tentukan Ketua, Begini 13 Tahapan Penentuan Ketua PWNU Sulsel
Hal ini dia sampaikan dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) Pengurus Wilayah ke XIII Nahdlatul Ulama di Auditorium KH Muhyiddin Zain, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulsel, Minggu (28/10/2018).
"Jadi Puang Makka, saya tak akan mundur hingga saya mati," katanya.
Ia pun mengungkapkan, beberapa alasan yakni mulai mengurus NU sejak belum menjadi pengurus NU.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs Jepang Piala AFC U19 Prediksi Susunan Pemain
Baca: Foto-foto Resepsi Nikah Ponakan Prabowo Subianto di Jepang, Liat Siapa Yang Menangis?
Baca: Viral Foto Tas Hitam Paspampres Jokowi di Rumah Gus Dur, Spekulasi Netizen Ini Kata Yenny Wahid
Tak hanya itu, dia mengungkapkan mulai dari kuliah dan menikah atas campur tangan NU.
"Saya kuliah karena NU, menikah dengan orang NU, dinikahkan oleh orang NU yakni KH Ali Yafie (mantan ketua PBNU), dan saya sudah mengurus NU sejak saya masih muda," katanya.
Ia pun mengakui sudah mengurus NU dengan lima gubernur.
Baca: Pemilihan AHWA di Arena Konferwil PWNU Sulsel Sempat Memanas
Baca: TRIBUNWIKI: AHWA, Cara Nahdliyyin Tentukan Ketua, Begini 13 Tahapan Penentuan Ketua PWNU Sulsel
Sebelumnya, Mursyid Tarekat Khalwatiyah Syekh Yusuf Al Makkasary, Syekh Abdul Rahim Assegaf Puang Makka mengakui tak akan maju Ketua Tanfidziyah PWNU Sulsel jika Rais Syuriah PWNU Sulsel adalah AGH Sanusi Baco.
"Saya sayang dengan Kiai Sanusi Baco, sehingga saya meminta beliau mundur karena ke depan NU harus dipimpin orang yang sehat," katanya.

KH Hamzah Harun Terpilih Ketua Tanfidz NU Sulsel
Mursyid Khalawatiyah Syehk Yusuf Al Makassar, Syehk Sayyid A Rahim Assegaf Puang Makka, mundur dari pencalonannya sebagai Tanfidziah NU Sulawesi Selatan, Minggu (28/10/2018).
Puang Makka mundur usai pemilihan bakal calon ketua Tanfidziah NU Sulsel melalui Konferwil VIII PWNU Sulsel di Auditorium KH Muhyidin Zain, Kampus UIM Makassar, Jl Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar, Sulsel.
Pada pemilihan bakal calon Ketua Tanfidziah NU Sulsel,ada lima bakal calon yang maju.
Mereka, Abdur Rahim Assegaf, Hamzah Harun, Maskur Yusuf, Arfah Siddiq dan Prof Arifin.
Dari pemilihan bakal calon tersebut, hanya dua kandidat lanjut bertarung memperebutkan kursi Tanfidziah Sulsel Mereka Puang Makka dan Hamzah Harun.
Hanya saja, Puang Makka mundur setelah ditetapkan sebagai calon Ketua Tanfidziah PWNU Sulsel bersama Hamzah Harun.
Dengan demikian Hamzah Harun jadi kandidat tunggal Ketua Tanfidziyah NU Sulsel.

Beginilah Cara Nahdliyyin Sulsel Mencari Pemimpin
Warga Nahdlatul Ulama (Nahdliyyin) punya cara tersendiri dan khas untuk menentukan ketua.
Di muktamar maupun konferensi wilayah dan konferensi cabang, dipilih dua ketua. Dua ketua dimaksud adalah Ketua Dewan Syuriah (Rais Syuriah) dan Ketua Dewan Tanfidziyah (Ketua Pengurus Wilayah/Cabang).
Dalam Muktamar XXXII NU di Jombang, Jawa Timur, disepakati pemilihan ketua NU di semua jenjang harus memakai metode Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA).
"Ahlu" dalam bahasa Arab adalah serumpun atau kumpulan orang
"Halli" adalah sebuah keadaan atau keudukan
"Aqdi" adalah putusan mengikat.
Dengan demikian AHWA adalah “Sekumpulan orang yang dengan kedudukannya berwenang menetapkan putusan yang mengikat.”
Metode AHWA dalam menentukan pemipin merujuk pada mekanisme yang diterapkan Khalifah Umar bin Khathab. Sebelum wafat, Umar bin Khattab menunjuk dan menetapkan beberapa orang sahabatnya untuk menentukan langkah selanjutnya apabila dirinya meninggal dunia.
Waktu Umar bin Khathab meninggal dunia, sahabat yang telah ditunjuk itu bermusyawarah dan bersepakat memutuskan sesuatu yang harus ditaati oleh seluruh kaum Muslimin pada masa itu. Diantara keputusan tersebut adalah penunjukkan dan pengangkatan Utsman bin Affan sebagai Khalifah pengganti Umar bin Khattab yang telah meninggal dunia.
Berikut 13 tahapan Prosedur AHWA untuk pemilihan Rais Syuriah NU Sulsel dan Ketua PWNU Sulsel 2018-2023, yang dihimpun Tribun Timur dari wawancara dengan Ketua Panitia Konferwil XIII NU Sulsel Dr M Arfah Shiddiq dan anggota Steering Committee Dr Nur Taufiq Sanusi:
I. Peserta penuh dibagi dalam 7 zona:
- Zona I: Makassar, Maros, Gowa
- Zona II: Pangkep, Parepare, Barru, Pinrang, Sidrap- Zona III: Palopo, Luwu, Luwu Utara, Luwu Timur
- Zona IV: Tana Toraja, Toraja Utara, dan Enrekang
- Zona:V: Takalar, Jeneponto, Bantaeng
- Zona:VI: Bulukumba, Selayar, Sinjai
- Zona: VII: Bone, Soppeng, Wajo
II. Masing-masing zona menyepakati satu kiai untuk masuk dalam Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA)
III. AHWA memilih Ketua Dewan Syuriah (Rais Syuriah)
IV. 24 PCNU masing-masing mengusulkan dua nama bakal calon ketua dewan tanfidziyah
V. SC menghitung jumlah dukungan untuk menetapkan peraih dukungan terbanyak sebagai calon ketua dewan tanfidziyah
VI. SC meminta kesediaan bakal calon yang diusulkan PCNU
VII. Bakal calon ketua dewan tanfidziyah mendaftar ke SC
VIII. SC melakukan verfikasi berkas dan data bakal calon ketua dewan tanfidziyah
IX. Dilakukan pemilihan ketua dewan tanfidziyah oleh peserta
X. Tiga nama peraih suara terbanyak diserahkan ke rais syuriah untuk dimintakan restu
XI. Jika cuma satu orang yang direstui, maka ketua dewan tanfidziyah langsung terpilih
XII. Tapi kalau semua atau minimal dua nama saja yang direstui, maka dua atau tiga nama itu dikembalikan pada peserta untuk dipilih
XIII. Kandidat yang dipilih paling banyak oleh peserta, setelah mendapat restu rais syuriah, dinyatakan ketua dewan tanfidziyah terpilih.
(tribun-timur.com)
Lebih dekat dengan Tribun Timur, subscribe channel YouTube kami:
Follow juga akun instagram official kami:
Baca: Jadwal Siaran Langsung Indonesia vs Jepang Piala AFC U19 Prediksi Susunan Pemain
Baca: Foto-foto Resepsi Nikah Ponakan Prabowo Subianto di Jepang, Liat Siapa Yang Menangis?
Baca: Viral Foto Tas Hitam Paspampres Jokowi di Rumah Gus Dur, Spekulasi Netizen Ini Kata Yenny Wahid