Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Depresi, Tersangka Pembakar Satu Keluarga di Tinumbu Bunuh Diri

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Komisaris Polisi (Kompol) Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, Akbar diduga bunuh diri

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Imam Wahyudi
sanovra/tribuntimur.com
Anggota Forensik Rumah Sakit Bhayangkara memperlihatkan Jenazah Akbar Daeng Ampuh saat dilakukan olah tkp di lapas Kelas 1 Makassar, Senin (22/10). Akbar Ampuh merupakan narapidana narkoba sekaligus otak dari pembakar satu keluarga di Jl Tinumbu, Makassar, beberapa waktu lalu. Akbar Daeng Ampuh ditemukan tewas didalam selnya dengan kondisi terlilit rantai borgol. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akbar Daeng Ampuh alias Rangga (32) meninggal dunia dengan lilitan rantai borgol di lehernya, Senin (22/10/2018).

Akbar ditemukan dalam Blok I 1 Napi Tipikor Lapas Kelas 1 Makassar yang diubah pihak Lapas untuk menjadi ruang khusis atau ruang isolasi bagi Ampuh.

Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Komisaris Polisi (Kompol) Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan, Akbar diduga bunuh diri memakai rantai borgol.

Baca: Otak Pembunuhan Sekeluarga di Tinumbu Tewas di Lapas, Siapa Sebenarnya Akbar Ampuh?

"Yang bersangkutan diduga bunuh diri dengan memakai rantai borgol, jadi itu caranya melilit rantai borgolonya dileher, ada bekas lilitan itu," kata Wirdhanto.

Lanjut Wirdhanto, hasil pemeriksaan saksi-saksi Ampuh diduga mengakhiri hidupnya dengan melilit tali borgol pada lehernya, karena ia alami depresi berat.

"Saksi-saksi sudah diperiksa, termaksud napi yang menyebutkan korban ini alami depresi dan psikis masalah di keluarga dan masalah diluar," ungkap Wirdhanto.

Wirdhanto menambahkan, tim penyidik dari inafis Polrestabes dan tim Dokpol RS Bhayangkara tidak temukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Ampuh.

"Yang bersangkutan ini kan napi yang punya sering manfaatkan narapidana lain, jadi sesuai SOP dia itu diborgol dalam ruamg isolasi," tambahnya.

Tersangka pembakaran satu keluarga di Jl Tinumbu Kota Makassar itu, pertama ditemukan oleh anak buahnya, Iwan Lili di ruang isolasi Lapas Makassar.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved