Relawan Alumni Unhas: Korban di Donggala Tak Menjarah Kami, Justru Menjaga Harga Diri
Stop sebut para korban gempa di Sulteng menjarah. Relawan alumni Fakultas Teknik Unhas ini justru merasakan korban sangat menjaga harga diri.
Penulis: Jumadi Mappanganro | Editor: Jumadi Mappanganro
Kemudian yang lagi jalan Muh Amrah (Elektro 93).
Nah berikut di bawah ini pengalaman relawan Prakarza 93 ke lokasi bencana yang dikutip dari grup whatsApp alumni Unhas.
Donggala Nggak Menjarah Kami
(Antek Prakarsa)
Berangkat dari Mamuju Tengah menuju Sulawesi Tengah rasa was-was, khawatir, dumba-dumba dan semacamnya semakin bergejolak karena adanya berita yang beredar media sosial tentang penjarahan sebelum memasuki Kota Palu.
Tepatnya Donggala. Hal ini justru membuat pikiran kami bertiga jadi beda.
Dalam wilayah Kabupaten Donggala justru kami berinisiatif sendiri untuk singgah di 3 titik pos pengungsian mereka.
Meski dalam suasana gelap karena listrik masih gangguan, tapi dari sambutan dan ekspresi bahagia dari wajah mereka masih sangat terlihat jelas di mata kami.
Mereka masih sangat menjaga harga diri dengan secara halus mengatakan "cukup ".
Silakan dibawa lagi ke tempat lain.
Yang butuh bantuan bukan cuma kami di sini. Semakin ke sana ( Palu, Sigi dan beberapa nama wilayah yang mereka sebut).
Bahkan pada sebuah titik pengungsian, pakaian bekas yang kami bawa mereka tolak dengan alasan bahwa rumah dan pakaian kami masih ada.
Yang sangat kami butuh hanya makanan dan minuman (kami yakin bukan karena pakaiannya nggak baru).
Pada akhir pertemuan singkat itu mereka memberi masukan agar pakaian bekas itu diprioritaskan pada daerah yang bangunan rumah warga yang rata dengan tanah karena kemungkinan mereka itu yang lebih butuh pakaian.
Stop!!!
Menyebar info tentang penjarahan karena mungkin itu hanya segelintir oknum saja.
#DonggalaTakMenjarah
#MerekaRamah
#CatatanPerjalananPribadi
#Pasangkayu
#SinyalSudahNormal
#SudahBisaUpdateStatus
#SudahMakanGGGG