Imunisasi Campak Rubella di Luwu Timur Tak Capai Target
Dinas Kesehatan Luwu Timur sudah melaksanakan imunisasi di SD dan SMP pada Agusutus kemudian September di laksanakan di Posyandu.
Penulis: Ivan Ismar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunLutim.com, Ivan Ismar
TRIBUNLUTIM.COM, MALILI - Imunisasi vaksin campak dan rubela atau measles rubella (MR) belum capai target di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Hingga bulan ini, data dari Dinas Kesehatan Luwu Timur, realisasi baru mencapai 54.25 persen.
Itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Luwu Timur, April saat pertemuan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kampanye imunisasi MR di Rujab Bupati Luwu Timur, Senin (17/9//2018).
Pemkab Luwu Timur menargetkan sebanyak 79.850 anak diimunisasi meliputi usia 9 bulan sampai usia kurang 15 tahun di 11 kecamatan.
"Jadi masalahnya warga menunggu fatwa MUI saat itu. Jadi ada sekolah menolak sama sekali murid dan siswanya divaksin karena belum ada fatwa MUI," kata April.
Sekretaris MUI Luwu Timur, Mursaha mengatakan vaksin menjadi masalah saat itu di masyarakat karena vaksin terdapat insulin babi.
"Sekarang sudah ada fatwa MUI dan vaksin MR sifatnya mubah. Bisa digunakan dalam keadaan darurat dan itu diperbolehkan," katanya.
Baca: Thorig Husler Minta Orangtua Tak Takut Anaknya Divaksin MR
Baca: 8 Siswi Dilarikan ke RS, Vaksin MR di Palopo Tetap Dilanjutkan
MUI kata Mursaha mengimbau warga mewaspadai informasi hoax soal dampak imunisasi MR.
Bupati Luwu Timur, Thorig Husler meminta dinas terkait agar mencari solusi guna menyukseskan sosialisasi vaksin MR. Terlebih mengembalikan kepercayaan masyarakat soal vaksin MR.
"Apalagi kan sudah ada fatwa MUI yang menyatakan vaksin ini boleh digunakan untuk keperluan kesehatan," ujarnya.
Dinas Kesehatan Luwu Timur sudah melaksanakan imunisasi di SD dan SMP pada Agusutus kemudian September di laksanakan di Posyandu.
Target sasaran 79.850 anak itu tersebar di kecamatan Burau 9.731 anak, Wotu 8.533 anak, Tomoni 6.528 anak, Tomoni Timur 3.671 anak.
Selain itu, Mangkutana 5.675 anak, 2.755 anak, Angkona 5.905 anak, KalaenaMalili 12.047 anak, Wasuponda 6.558 anak, Nuha 7.121 anak dan Towuti 11.053 anak.
Campak dan rubela adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus. Penyebab campak adalah Morbilivirus, dan rubella disebabkan oleh golongan togavirus.
Hadir Kepala Dinas Pendidikan Luwu Timur, La Besse, camat dan kepala puskesmas.(*)