Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dibongkar Putri Presiden Soeharto, Ini Drama di Keluarga Cendana di Balik Pembangunan Tol Cawang

Dibongkar Putri Presiden Soeharto, Banyak Drama di Keluarga Cendana di Balik Tol Cawang

Editor: Rasni
handover
Soeharto dan Mbak Tutut 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dibongkar Putri Presiden Soeharto, Banyak Drama di Keluarga Cendana di Balik Tol Cawang

Tak banyak yang tahu, ternyata di balik tenar dan terpandangnya keluarga Cendana atau keluarga Presiden RI kedua, Presiden Soeharto, ada banyak cerita tak biasa.

Salah satunya tentang kekayaan mereka yang menjadi teka teki masyarakat.

Selain itu, keluarga Soeharto kini merajai beberapa sektor kehidupan dan memiliki banyak nama.

Beberapa diantaranya pengusaha sukses, politikus andal dan lainnya.

Jalan tol Cawang-Tanjung Priok kini masih berdiri gagah, dan menjadi salah satu jalur tulang punggung di Jakarta.

Tapi tak banyak orang tahu bahwa banyak drama di lingkungan keluarga cendana yang terjadi sebelum pembangunan tol cawang-tanjung priok. 

Tutut Soeharto menceritakan sebuah kisah drama yang terjadi antara dirinya dan mantan Presiden Soeharto sebelum pembangunan jalan tol tersebut di situs pribadinya tututsoeharto.id.

 

Inilah tulisan lengkap Tutut Soeharto :

Sahabat, bisa sahabat bayangkan bagaimana perasaan saya saat itu. Betul, marah, kesal, bingung, sebel, dan masih banyak lagi perasaan yang buruk bermain di hati.

Bohong besar kalau saya katakan pada saat itu saya merasa tenang menghadapinya. Kenapa ini terjadi justru di saat-saat akan menyerahkan usulan proyek untuk tender.

Kemana harus saya cari dana tersebut. Kalau saya pinjam uang dari Bank dalam negeri, biasanya harus dikembalikan dalam jangka waktu, delapan hingga 10 tahun.

Sedangkan pembangunan jalan toll, melibatkan risiko yang besar dan merupakan investasi jangka panjang, karena ROI (Return of investment) yang juga panjang, penghitungan masa pengembaliannya 15 tahun.

Dan Bank di Indonesia, tidak akan mampu mendanai mega proyek tersebut, sendiri.

Sedangkan kalau saya memakai pinjaman Bank luar negeri, selunak-lunaknya pinjaman luar negeri, akan menjadi berat kalau memperhitungkan kemungkinan devaluasi rupiah, dan biasanya, mereka memberi persyaratan, harus memakai bahan baku, dari Negara pendana, sehingga akan membebani biaya proyek, karena tambahan biaya pengiriman.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved