Hingga Kini Belum Dapat Jatah Makan, Jamaah Haji Makassar Andalkan Ikan Kering
Ketua Kloter 32 UPG Supriadi menyampaikan, layanan katering baru akan beroperasi lagi mulai Selasa (28/8/2018).
Penulis: Suryana Anas | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MEKKAH -Jamaah Indonesia di Mekkah belum mendapat layanan katering pasca kegiatan ibadah di Mina. Pantauan Tribun, hingga Senin (27/8/2018) jamaah masih belum mendapat jatah makan.
Ketua Kloter 32 UPG Supriadi melalui grup WA Kloter 32 menyampaikan, layanan katering baru akan beroperasi lagi mulai Selasa (28/8/2018).
Sehingga selama tidak mendapat jatah makan, jamaah secara mandiri menyiapkan makanan sendiri. Baik dimasak sendiri atau pun membeli makanan yang ada di sekitar pemondokan.
Baca: Jelang Wukuf, JCH Indonesia Tak Dapat Jatah Makan
Baca: Dua Hari Tak Dapat Jatah Makan, JCH Makassar Beli Makanan Sendiri agar Tak Kelaparan
Beruntung, jamaah ada yang membawa beras sehingga bisa dimasak di kamar.
Sekadar diketahui, di hotel tempat menginap jamaah Kloter 32 UPG di kawasan Misfalah, terdapat fasilitas kompor listrik sehingga jamaah tinggal membeli panci untuk keperluan memasak.
Untuk lauknya, ada juga jamaah yang membawa ikan kering siap makan, ebi lengkap dengan lombok keringnya, abon, bajabu (abon ikan khas Bugis), dan juga tempe goreng kering.
Untuk sayur, jamaah bisa membeli sayur segar di sekitar pemondokan misalnya bayam dan kangkung dengan harga 2 riyal per ikatnya (1 riyal = Rp 4.000).
Bagi yang tidak mau repot, jamaah juga bisa membeli sayur dan lauk jadi yang dijajakan pedagang saat subuh hari di depan hotel.
Nasi kuning dan nasi campur dibanderol 5 riyal per bungkus, ada juga bakso dibanderol 5 riyal per mangkok. (*)