Tak Banyak Yang Tahu, Berikut Kisah 3 Pengibar Bendera Putih Saat Proklamasi 17 Agustus 1945
Tak Banyak Yang Tahu, Berikut Kisah 3 Pengibar Bendera Putih Saat Proklamasi 17 Agustus 1945
Ia juga pernah menjadi Rektor IKIP Jakarta pada 1965.
Pada 1967, dia memasuki masa pensiun dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal.
Suhud Sastro Kusumo
Suhud lahir pada 1920.
Dia merupakan anggota Barisan Pelopor bentukan Jepang.
Saat upacara proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Suhud turut bertugas sebagai pengibar bendera.
Pada 14 Agustus 1945, Suhud dipercaya menjaga keluarga Soekarno dari berbagai macam gangguan.
Dua hari kemudian, 16 Agustus 1945, Soekarno dibawa oleh Soekarni dan Chaerul Saleh ke suatu tempat yang dikenal dengan peristiwa Rengasdengklok.
Saat itu, Suhud tidak curiga terhadap Soekarni dan Chaerul Saleh yang membawa Soekarno.
Malam harinya, Soekarno kembali ke rumah dan persiapan proklamasi kemerdekaan mulai dilakukan dengan matang.
Pimpinan kawedanan dan kecamatan sudah dikoordinasi.
Suhud diperintahkan mempersiapkan tiang bendera.
Tiang ini kemudian digunakan untuk mengibarkan sang saka Merah Putih.
Suhud bertugas membentangkan bendera yang kemudian ditarik oleh Latief.
Surastri Karma (SK) Trimurti
SK Trimurti lahir di Boyolali, Jawa Tengah, pada 11 Mei 1912.