Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hanya Bisa Kirim Doa untuk Sang Ayah, Begini Cerita Pembawa Baki Paskibra Sulsel

Pelajar asal Kota Parepare itu bisa melepas rindu dengan ibunya usai dikukuhkan

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
Saldi/tribuntimur.com
Paskibra Sulsel A Muthmainna (16). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Suasana haru menyelimuti Baruga Karaeng Pattingalloang, Rujab Gubernur Sulsel Jl Sungai Tangka, Kota Makassar, Kamis (16/8).

Betapa tidak, Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang telah di karantina akhirnya dipertemukan dengan orangtuanya.

Salah satu dari mereka adalah A Muthmainna (16).

Pelajar asal Kota Parepare itu bisa melepas rindu dengan ibunya usai dikukuhkan sebagai Paskibra oleh Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Sumarsono.

Baca: 15 Tahun Latih Paskibra, Begini Cerita Pelda Rustam

Pelukan erat serta air mata pun tak terbendung dalam suasana pertemuan itu.

Tiome Siagian ibu Muthmainna pun sesekali menyebut sabar dan semangat kepada anaknya itu.

Tiome bangga karena anaknya bisa mewakili Parepare, menjadi bagian pasukan pengibar bendera di ibukota provinsi Sulsel.

"Semangat nak, sabar ki nah," kata Tiome sembari mengusap kelopak mata putrinya itu.

Yang membanggakan lagi, Muthmainna terpilih menjadi pembawa baki bendera merah putih untuk dikibarkan dihadapan para aparatur negara.

"Alhamdulilah, saya awalnya tidak nyangka. Kenapa saya, padahal banyak sahabat saya yang mungkin lebih baik. Perasaan saya gimana yah, saya tak bisa ungkapkan dengan kata kata," ujar Muthmainna, yang juga pelajar SMA Negeri 1 kota Parepare itu.

Baca: Foto-foto Siska Susanti Calon Anggota Paskibra yang Meninggal Saat Latihan Baris-berbaris

Momen bahagia ini, sedikit membuat Muthmainna sedih.

Ia mengakui momentum berharga ini tidak disaksikan langsung oleh ayahnya, Andi Arianto Paramajeng, yang telah meninggal.

Muthmainnah hanya bisa mengirimkan doa untuk ayahnya atas rasa bahagia ini.

Muthmainna mengatakan kedepan ia bisa mengabdi kepada bangsa dan negara, agar jiwa nasionalisme yang ditanamkan saat karantina bersama pasukan pengibar bendera merah putih selalu dijunung tinggi setiap langkahnya.

Menjadi bagian dari Paskibraka kata Muthmainna, membuat dia banyak mengetahui hal - hal kebangsaan, kebersamaan, dan persatuan.

Selama di karantina, Muthmainna juga mengaku dapat bimbingan dari para senior, dan pelatihnya.

"Kami seperti keluarga besar. Semoga momentum ini selalu terjaga. Amin," kata Muthmainna.(sal)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved