Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Pengacara Hebat Jago Melobi Seperti Hotman Paris? 'Dia Mewakili Orang Paling Konglo Indonesia'

Siapa Pengacara Hebat Lebih Jago Melobi Dibanding Hotman Paris? 'Dia Mewakili Orang Paling Konglo Indonesia'

Editor: Mansur AM
instagram
Hotman Paris mengaku punya pengacara pesaing yang tak kalah hebatnya 

"Dan kadang-kadang kan di Indonesia ini orang lebih terima kalau orang Tionghoa yang datang melobi. Kalau penduduk asli kayak gue gini, katanya mulutnya tuh suka nyinyir gitu loh. Suka 'nyanyi', suka bocorin rahasia," sambung Hotman Paris sambil tertawa.

Lebih lanjut, Gofar Hilman pun menanyakan apabila Hotman Paris tersangkut kasus hukum, ke mana sang pengacara akan meminta perlindungan.

"Ya saya sendiri atasin," jawabnya.

"Oh bisa?" timpal Gofar Hilman.

"Bisa. Ya tentu dengan bantuan anak buah. Dan memang aku sudah sering dilaporin di kepolisian, ya itu udah makanan harian itu," ujar Hotman Paris.

"Paling parah dilaporin soal apa, bang?" tanya Gofar Hilman.

Jebolan Master Hukum University of Technology Sydney, Australia ini menjelaskan dirinya kerap tersangkut kasus pemalsuan dan pencemaran nama baik.

"Ya biasa, dituduh pemalsuan lah. Biasanya terkait dengan bukti-bukti. Kalau sampai asusila belum ada," ujarnya.

"Biasanya kalau nggak tuduhan pemalsuan, pencemaran nama baik," katanya menegaskan kembali.

Ia pun menceritakan pengalamannya saat dilaporkan oleh seseorang ke polda.

"Saya pernah berdebat dengan seseorang di televisi. Karena saya terlalu marah, saya sampai akhirnya katakan, 'goblok lo!'. Padahal itu live. Besoknya saya dilaporin ke Polda," ujar Hotman Paris.

Keduanya pun tertawa terbahak-bahak.

Peringatkan Anies Baswedan

Dilansir dari Warta Kota Live, Senin (6/8/2018) bukan hanya memiliki lawan berat di dunia pengacara, tapi baru-baru ini Hotman Paris juga baru mengingatkan Gubernur DKI Anies Baswedan terkait kebijakan memperluas ganjil-genap.

Hotman Paris mengingatkan dua pejabat publik itu terkait kebijakan ganjil genap yang dinilai sangat merugikan warga masyarakat.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved