Megawati Ungkap Keluarga Menolak, Inilah Alasan Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar
Megawati Ungkap Keluarga Menolak, Inilah Alasan Soeharto Makamkan Soekarno di Blitar
Sebab, Amoroso pernah menanyakan sesuatu kepada Soeharto terkait perannya dalam film "Trikora".
Baca: Program Pemberdayaan Ekonomi Umat Berbasis Pondok Pesantren Dilaunching di Makassar
Baca: Foto-foto KPPU Makassar Sidak Harga Bahan Pokok di Pasar Terong
Baca: Pendaftaran CPNS 2018: Pelamar S1 Wajib Setor Surat Keterangan Akreditasi BAN PT, Dapatkan di Sini
"Ketika itu Bapak kan ngendhiko (mengatakan), saat Bung Karno bertanya kepada Bapak, aku iki arep mbok apakke (saya ini mau kamu apakan)?," ujar Amoroso, yang kembali menirukan ucapan Soeharto.
Mendapat pertanyaan dari Soekarno, Soeharto pun segera menjawabnya.
"Saya ini orang Jawa. Saya menganggap Bapak adalah bapak saya, sehingga prinsipnya adalah mikul dhuwur mendhem jero (mengangkat semua kebaikan setinggi-tingginya, menimbun semua keburukan sedalam-dalamnya)," kata Amoroso, yang masih mengulang ucapan Soeharto.
Satu di antara cara yang disampaikan Soeharto adalah mengabadikan nama Soekarno di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta.
"Situasi politik pada waktu itu tidak memungkinkan saya berbuat banyak kepada Bung Karno, karena itu akan bertentangan dengan kehendak rakyat. Tetapi sesudah semuanya reda, saya segera memerintahkan untuk mengabadikan nama beliau di pintu gerbang Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta," tutur Amoroso menirukan jawaban Soeharto.
Baca: Akhir Pekan, Cek Prediksi BMKG Cuaca di Bone Hari Ini
Baca: Agustus, KMP Sangke Palangga Layani Penyebrangan Selayar
Baca: Dulu Jadi Penyiar Ikonik Dunia dalam Berita TVRI, Lihat Keadaan Yasir Den Has Kini
Amoroso juga mengungkap alasan Soeharto memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.
Menurutnya, saat itu ada banyak pertentangan atau perdebatan mengenai gelar pahlawan untuk Soekarno.
Tidak hanya itu, Soeharto juga sempat berpikir, gelar pahlawan apa yang paling tepat untuk Soekarno.
Hingga, akhirnya Soeharto pun memberikan gelar Pahlawan Proklamasi kepada Soekarno.
"Akhirnya saya berikan nama Pahlawan Proklamasi dan itu tidak ada yang bisa melawan, karena memang kenyataannya Bung Karno adalah Sang Proklamator," ujar Amoroso, yang sekali lagi menirukan ucapan Soeharto.
Megawati ungkap keluarga tak setuju Bung Karno dimakamkan di Blitar
Haul Proklamator RI Bung Karno ke-48 diselenggarakan di Makam Bung Karno, Bendogerit, Kota Blitar, Rabu (20/6/2018).
Dalam kesempatan tersebut, Putri Bung Karno, yaitu Megawati Soekarnoputri, berkesempatan memberikan sambutan sebagai perwakilan dari keluarga besar Bung Karno.
Presiden RI ke-5 tersebut menceritakan, bagaimana perjuangan ayahnya bukan hanya dalam memerdekakan Indonesia, tapi juga bangsa-bangsa lain yang terjajah.