Gerhana Bulan Total atau Blood Moon
Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Ini Lokasi Penampakannya Menurut BMKG
Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Ini Lokasi Penampakannya Menurut BMKG
TRIBUN-TIMUR.COM - Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018, Ini Lokasi Penampakannya Menurut BMKG
Fenomena alam yang satu ini patut ditunggu.
Lama gerhana bulan total (GBT) yang terjadi pada 28 Juli 2018 nanti, akan mencapai 103 menit.
Tak salah, GBT tersebut disebut-sebut gerhana bulan terlama pada abad ke-21.
Lalu, di mana saja GBT itu dapat diamati?
Deputi Bidang Geofisika BMKG, Muhamad Sadly, menjelaskan rangkaian fase-fase GBT dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia.
Baca: Melani Mustari Positif Narkoba, Pengamat Politik Sebut Jika Benar Bisa Rusak Citra DPRD Makassar
Baca: Warga Protes Tambang di Kawasan Geopark Maros-Pangkep
Baca: Pangeran Harry Marah Lihat Meghan Markle Kenakan Gaya Busana Ini
"Namun dengan catatan, semakin ke arah barat, pengamat akan memiliki kesempatan untuk mengamati keseluruhan fase-fasenya, mengingat gerhana masih berlangsung sebelum bulan terbenam," ujar Sadly dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar, Selasa (24/7/2018).
Berdasarkan hal tersebut, lanjutnya, pengamat di wilayah Papua hanya dapat mengamati GBT dari awal gerhana hingga fase totalitas berlangsung mengingat saat gerhana sebagian setelah fase totalitas berlangsung, bulan terbenam.
Kemudian, kata Sadly, pengamat di wilayah Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi kecuali sebagian kecil di Sulawesi Selatan, NTT bagian timur, dan Kalimantan Utara bagian timur dapat mengamati GBT dari awal gerhana hingga fase gerhana sebagian berlangsung.
"Sementara itu pengamat di wilayah NTT bagian Barat, NTB, Bali, sebagian besar Kalimantan kecuali sedikit di bagian timurnya, Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, sebagian besar Jambi dan Riau, serta Bengkulu bagian selatan, dapat mengamati GBT dari awal gerhana hingga fase gerhana penumbra berlangsung," ujar Sadly.
Dikatakannya, seluruh fase gerhana GBT akan teramati dari Bengkulu bagian utara, riau bagian barat, sebagian besar Sumatera Barat dan Sumatera Utara, serta Aceh.
Baca: Polsek Tinggimoncong Razia Mobil Pengangkut Hewan Ternak
Baca: Ini Penyebab Utama Perkara Pencabulan di Luwu
Baca: Mustari Resmi Jabat Kepala Basarnas Makassar
(banjarmasinPost)
Blood Moon 28 Juli Jadi Gerhana Bulan Terlama, Berikut 5 Faktanya
Gerhana bulan total atau yang biasa disebut Blood Moon akan terjadi pada minggu ini.
Uniknya, kali ini gerhana bulan total tersebut disebut bakal jadi yang terlama,
Gerhana Bulan total atau fenomena Blood Moon yang terlama di abad ini, akan terjadi pada Sabtu (28/7/2018) waktu Indonesia.
Gerhana bulan tersebut akan berlangsung selama 6 jam 14 menit, yakni mulai pukul 01.15 WIB hingga 06.00 WIB.
TribunJogja.com kutip dari Kompas.com, peristiwa gerhana bulan bisa dilihat secara kasat mata mulai pukul 01.24 WIB.
Puncak gerhana akan terjadi selama 1 jam 43 menit.
Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui tentang peristiwa gerhana Bulan total atau Blood Moon terlama di abad ini.
1. Gerhana Terjadi Setidaknya Dua Kali dalam Setahun
Orbit Bumi dan orbit Bulan saat mengelilingi Matahari tidak berupa garis lurus.
Orbit Bulan miring lebih kurang 5 derajat dari orbit Bumi.
Sebab orbitnya tidak sejajar, maka gerhana, baik itu Matahari atau Bulan, setidaknya akan terjadi dua kali dalam setahun.
2. Disebut Blood Moon karena Bulan Berwarna Merah Darah
Bulan akan berwarna merah darah atau disebut Blood Moon, ketika terjadi gerhana Bulan total.
Fenomena ini terjadi ketika Bulan melewati bayangan Bumi (posisinya Bulan-Bumi-Matahari).
Atmosfer Bumi memfilter dan membiaskan cahaya Matahari, sehingga membuat Bulan menjadi berwarna kemerahan.
Menurut Astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, di blognya, manusia yang mungkin ada di Bulan akan melihat Bumi dikelilingi cahaya merah yang dibiaskan atmosfernya.
3. Kejadiannya Beriringan
TribunJogja.com kutip dari Bobo, ternyata gerhana Bulan dan Matahari selalu terjadi beriringan.
Bila terjadi gerhana, maka dua minggu berikutnya akan terjadi gerhana lagi.
Seperti yang terjadi tahun ini, tanggal 31 Januari 2018 terjadi gerhana Bulan yang disebut Super Blue Blue Blood Moon.
Dua minggu kemudian atau pada 15 Ferbuari, terjadi gerhana Matahari parsial.
Tanggal 13 Juli 2018 kemarin juga terjadi gerhana Matahari sebagian.
Lalu pada 28 Juli mendatang, akan terjadi gerhana Bulan terlama di abad ini.
Gerhana Bulan 28 Juli akan diikuti gerhana Matahari pada 11 Agustus.
4. Bulan Berada di Jarak Terjauh dari Bumi saat Gerhana
Saat gerhana Bulan 28 Juli terjadi, posisi Satelit Bumi tersebut akan berada di titik terjauh (apogee) dari planet yang kita huni.
Saat itu, jarak Bulan dan Bumi mencapai lebih kurang 406.100 km.
Oleh karena itu, peristiwa gerhana yang terjadi akan berlangsung lama.
Tak hanya itu, posisi Bulan yang sedang berada di titik paling jauh dari Bumi juga memunculkan fenomena yang disebut mini moon.
Mini moon adalah ukuran Bulan yang takmpak lebih kecil dari biasanya, karena jaraknya yang jauh.
5. Dapat Disaksikan dari Seluruh Indonesia
Gerhana Bulan atau Blood Moon terlama 28 Juli 2018 dapat disaksikan dari seluruh wilayah Indonesia.
Hanya saja, tidak semua tahap gerhana dapat disaksikan.
Di Pulau Jawa, sebagian Sumatera, dan Wilayah Indonesia Tengah (WITA), gerhana bisa disaksikan sampai puncaknya saja, karena Bulan akan terbenam.
Di sebagian wilayah Indonesia timur juga demikian.
Namun di sebagian besar wilayah Papua, puncak gerhana tak dapat disaksikan karena Bulan sudah terbenam.