Warga Protes Tambang di Kawasan Geopark Maros-Pangkep
Beberapa kali warga protes di kantor Kelurahan Leang-leang, namun belum ada penyelesaian dari Lurah
Penulis: Ansar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN-TIMUR.COM, MAROS - Sebanyak 12 warga RT 04 RW 02 Lingkungan Panaikang, Kelurahan Leang-leang, Bantimurung, Maros, menolak aksi tambang galian C jenis sertu yang dilakukan oleh perusahaan UD Lima Putra Pratama, Rabu (25/7/2018).
Beberapa kali warga protes di kantor Kelurahan Leang-leang, namun belum ada penyelesaian dari Lurah, Burhan. Padahal tambang tersebut beroperasi di kawasan Geopark Maros-Pangkep.
Saat protes, Ketua RW 02, Alamsyah mengaku malah diduga diancam oleh oknum TNI AD yang bertugas di Kodim Pangkep, Serda AK.
Alamsyah dituding telah memprovokasi warga sehingga menolak aksi tambang di atas lahan seluas 10 hektare tersebut.
Oknum tersebut diduga membekengi tambang yang merusak area persawahan dan kebun warga yang masih produktif. Padahal, seharusnya oknum tersebut melindungi warga.
"Warga menolak aksi tambang itu, tapi saya yang diancam oleh oknum itu. Katanya, dia mau kasi syahadat lagi saya. Saya ini orang Islam otomatis sudah syahadat. Apa maksudnya kalau tidak mau membunuh," katanya.
Padahal, Bhabinsa Kodim 1422 Maros sudah turun lapangan pada 19 Juli lalu. Kodim telah membuatkan surat pernyataan penolakan tambang kepada 12 warga yang telah dibubuhi tandatangan.
Warga sudah beberapa kali menemui Lurah Leang-leang, Burhan. Namun tidak ada solusi yang diberikan kepada warga. Lurah malah ngaku angkat tangan dan bisa pasrah saja.
Hal itu dikatakannya saat menemui tribunmaros.com di warkop Saudara Sengopi jalan Gladiol Turikale. Alamsyah didampingi perwakilan warga, Sahaka.
Sementara, Dandim 1422 Maros, Letkol Kav Mardi Ambar ogah menanggapi dugaan tambang yang dibekengi TNI AD tersebut. Dia hanya meminta identitas prajurit yang dimaksud.
"Ada namanya," kata Mardi Ambar. (*)