Pemilu 2019
Incar Kursi DPRD Sulsel, Ini Perjalanan Hidup Azis Emba Sebelum Tenar di Jakarta
Namanya sempat tenar saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendak menggusur kawasan prostitusi Kalijodo.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Azis Emba atau populer dengan sebutan Daeng Azis ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon legislatif di KPU Provinsi Sulsel.
Tokoh warga eks kawasan Kalijodo Jakarta itu maju melalui partai besutan Probowo Subianto, Gerindra.
Ia membidik kursi di DPRD Sulsel untuk daerah pemilihan empat (Takalar, Jeneponto dan Bantaeng).
Namanya sempat tenar saat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dibawah kepemimpinan gubernur Basuki Tjahaya Punama atau Ahok hendak menggusur kawasan prostitusi Kalijodo.
Sebagai seorang yang dianggap tokoh di kawasan Kalijodo Daeng Azis melawan. Ia menolak rencana eksekusi lahan oleh Pemprov DKI.
Namun perjuangan Daeng Azis untuk membatalkan proses ekseskusi lahan oleh Pemprov DKI tidak membuahkan hasil.
Kawasan Kalijodo pun tergusur dan sekarang sudah menjadi kawasan terbuka hijau dengan beragam fasilitas di dalamnya.
Jumat (01/06/2016) dua tahun silam pasca eksekusi lahan Kawasan Kalijodo, awak TribunJeneponto.com, berkesempatan menggali informasi terkait perjalanan hidup Abdul Azis atau Azis Emba hingga ditokohkan di kawasan Kalijodo.
Ialah adik Daeng Azis, Haja Supiati Daeng Kenna. Ditemui di rumahnya di Kampung Se'rukang, Kelurahan Tonrokassi, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Haja Supiati menceritakan kisah hidup Azis Emba sebelum hijra ke Jakarta.
Menurut Haja Supiati, sebelum menginjakkan kaki di Jakarta, Azis Emba sempat mendaftar di sebagai anggota TNI.
Namun, nasib berkata lain. Niatnya menjadi seorang prajurit TNI tidak terwujud.
Empat kali mendaftar, empat kali pun anak enam bersaudara pasangan Samaturu Dg Nakku dan Sitti Dg Kullu itu gagal.
Baca: Masing Ingat Daeng Aziz? Pernah Lawan Ahok dan Disegani di Kalijodo, Begini Kabarnya Sekarang
Baca: Daeng Azis Penguasa Kalijodo Divonis 10 Bulan, Ini Komentar Keluarganya di Jeneponto
Baca: Azis Penguasa Kalijodo Tinggalkan Jeneponto Setelah Gagal Jadi Tentara
Akibat kegagalan itu, ia pun meninggalkan kampung halamannya di Jeneponto dan hijra ke Jakarta.
"Empat kaliki (Daeng Azis) mendaftrar tentara tapi tidak lulus, makanya dimarahi sama ettaku (ayahku) jadi larimi ke Jakarta," kata Daeng Kenna.
Di Jakarta, Daeng Azis pun menemui pamannya untuk mencari kerja.