Pengaduannya Tak Dipedulikan, Emak-emak Ngamuk dan Gebrak Meja di Kantor Anies Baswedan
Setelah gagal mengadu ke posko pengaduan, Yosi dan teman-teman senasibnya lanjut mengadu sana-sini.
Namun, semua tidak ada yang bisa memberi solusi karena tahapan pra pendaftaran sudah berakhir.
"Saya sudah 5 kali isi kertas pengaduan," ujar Yosi.
Yosi selalu menerima jawaban yang sama yaitu menyekolahkan anaknya ke swasta.
Menurut Yosi, itu bukanlah solusi.
Dia ingat PPDB online sempat diperpanjang ketika ada pilkada serentak beberapa waktu lalu.
Dia berharap kebijakan semacam itu bisa dibuat juga untuk kasus ini.
"Saya cuma minta pra pendaftaran dibuka satu hari saja," katanya.
Akhirnya, hari ini dia dan para ibu lainnya menyambangi Balai Kota DKI Jakarta.
Namun, dia lagi-lagi mendapatkan jawaban yang sama yaitu peraturan tidak bisa dilonggarkan dan tahapan yang sudah lewat tidak bisa diulang.
Akibatnya, ia dan ibu lainnya marah hingga menggebrak meja pengaduan Balai Kota.
"Aturan ini memang baik, tetapi kami sebagai warga ya minta tolong didengarkan karena kami dilempar-lempar tidak diurus," ujar Yosi. (Jessi Carina)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cerita Ibu-ibu Kesal "Dilempar-lempar" Urus Sekolah hingga Gebrak Meja Pengaduan Balai Kota.