Pengaduannya Tak Dipedulikan, Emak-emak Ngamuk dan Gebrak Meja di Kantor Anies Baswedan
Setelah gagal mengadu ke posko pengaduan, Yosi dan teman-teman senasibnya lanjut mengadu sana-sini.
"Padahal saya ini warga DKI dan anak saya nilainya tinggi masa saya tidak punya kesempatan di kota saya tinggal dan lahir," tambah dia.
Bertemu yang senasib di posko pengaduan itu, Yosi bertemu ibu-ibu yang bernasib sama.
Anak-anak mereka bersekolah di luar Jakarta dan ingin mendaftar sekolah negeri di Jakarta.
Ibu lainnya, Ita mengatakan, dulu anaknya bersekolah di Malang, Jawa Timur.
Anaknya berencana masuk SMP di Jakarta.
Namun, terancam tidak bisa masuk karena tidak tahu ada tahapan pra pendaftaran.
"Kami sampai ada grup WhatsApp-nya, kami kenal setelah ketemu di posko. Ada ratusan isinya padahal nilai anak kita bagus-bagus," ujar Ita.
Ita mengatakan, informasi mengenai pra pendaftaran tersedia di halaman untuk jalur pendaftaran lokal.
Namun, ketika dia membuka laman jalur pendaftaran umum di situs PPDB, tidak ada informasi tentang pra pendaftaran.
Sementara itu, Yosi juga mengatakan informasi itu tidak mudah dicari di situs PPDB.
"Maunya kami itu bahasanya dibuat semudah mungkin, seharusnya ditulis di paling atas bahwa pendaftaran harus melalui pra pendaftaran," ujar Yosi.
Baca: Terjadi Kecelakaan di Turikale, 2 Korban Dilarikan ke RSUD Salewangang Maros
Baca: Rekap KPU, BM-SBj Unggul Dengan Raihan 117.230 Suara
Dilempar-lempar
Setelah gagal mengadu ke posko pengaduan, Yosi dan teman-teman senasibnya lanjut mengadu sana-sini.
Dia datang ke Dinas Pendidikan DKI Jakarta dan menjelaskan masalahnya.
Dia kemudian bertemu dengan pihak humas Dinas Pendidikan.