OPINI
OPINI Warga Makassar yang Bermukim di Tokyo: Dari Efisiensi Energi Menuju Smart City
Dalam rangka efisien energi listrik, Pemerintah Jepang telah melakukan latihan toilet dan hemat penggunaan air dan listrik warganya sejak usia balita,
Banyak rumah warga direnovasi untuk menghemat energi dengan memperbanyak jendela berkualitas tinggi, materi dan komponen insulasi terbaik.
Terlihat jelas bagaimana bersemangatnya kota di dunia untuk menuju efisiensi energi.
Di Jepang, pemerintah mengalihkan konsentrasi ke langkah efisiensi energi pengurangan konsumsi energi fosil dan sekaligus untuk mengontrol emisi karbon dioksida. Di Austria, punya keunggulan dalam hal listrik tenaga air.
Baca juga: Tujuh Pengacara Tinggalkan Mapolda Sulsel, Begini Nasib Mantan Jubir Danny Pomanto
Baca juga: Ichsan YL Kirim Kantong Jenazah untuk Korban KMP Lestari Maju di Selayar
Hampir setengah pasokan listrik di negara ini dipasok dari tenaga hidro-elektrik yang berasal dari tanaman.
India berusaha memperbaharui sistem penerangan listrik hingga menghemat lebih dari 35%.
Aksi ini setara dengan pembangunan 11 pembangkit listrik tenaga batubara skala besar dengan nilai penghematan US$2 miliar per tahun.
Karena kita masih tergolong kategori bangsa boros energi, dibutuhkan tindakan efisiensi yang lebih konkret.
Kementerian ESDM sudah menargetkan akan menekan konsumsi energi pada 2025 sebesar 33,85 persen dengan berbagai regulasi dan kebijakan, termasuk di dalamnya pengaturan sistem tata udara, tata cahaya bangunan dan penggunaan listrik.
Agar regulasi ini berhasil, kita butuh stimulasi kebijakan, juga spiritisasi dan kesadaran prilaku untuk berhemat.
Sebagai stimulus kebijakan, kita bisa mencontoh kota di Jerman misalnya, yang memberikan subsidi dana atau pengurangan pajak jumlah tertentu untuk bangunan baru yang memasang peralatan hemat energi.
Untuk membangun spirit, kita bisa meniru pengontrolan ketat suhu AC di kota di Perancis saat musim panas misalnya.
Ataupun cara berhemat ala Jepang yang merekomendasikan pegawainya berpakaian kasual saat kerja agar tidak kegerahan dan menghemat penggunaan AC.
Untuk pembangunan prilaku efisiensi, dalam skala sederhana kita pun bisa meniru cara Jepang misalnya.
Pemerintah Jepang ini telah melakukan latihan toilet dan hemat penggunaan air listrik warganya sejak usia balita, melatih cinta transportasi umum sejak usia kanak-kanak, dan membudayakan anak-anak sekolah mereka untuk banyak berjalan kaki. (*)
Catatan: Tulisan di atas telah dimuat di halaman Opini Tribun Timur edisi cetak, Rabu 4 Juli 2108