Pilwali Makassar 2018
Tim Appi-Cicu: Umumkan Kolom Kosong Menang di Makassar Reputasi CRC Kian Hancur
Tahun Februari 2017 lalu, CRC merilis hasil survei terakhir bulan Februari di Pilkada Takalar.
Penulis: Alfian | Editor: Mahyuddin
Survei dengan metode multistage random sampling itu memiliki tingkat margin error kurang lebih 4,5 persen dengan selang kepercayaan 95%.
Survei mengambil sampel 450 orang responden yang terbagi secara merata di 9 kecamatan yang ada di Takalar.
"Yang menyatakan akan memilih Bur-Nojeng 61,3 persen dan Pak SK-HD hanya 29,8 persen. Masih ada yang tidak tahu atau tidak jawab dan merahasiakan jawabannya, sebanyak 8,9 persen," ujar Direktur CRC, Herman Heizer, saat konferensi pers, di Kantor CRC, Jalan Adhiyaksa, Makassar, pada Jumat (10/2/2017) siang.
Tapi, faktanya yang kemudian dilantik menjadi pasangan kepala daerah di Takalar adalah Syamsari-Ahmad.
Hasil real count yang kemudian ditetapkan oleh KPU Takalar menyebutkan SK-HD 50,72% (88.113 suara) dan Bur-Nojeng 49,82% (86.090 suara).
Survei CRC Unggulkan Barakka, Tapi Hasil Hitung Cepat Pammase Menang
Lembaga riset, Celebes Research Center (CRC), juga mengumumkan hasil survei terbaru untuk Pilkada 10 Juni 2018, atau 17 hari jelang pencoblosan.
Survei CRC menunjukkan elektabilitas atau keterpilihan pasangan Calon Bupati-Wakil Bupati Wajo, Baso Rahmanuddin-Anwar Sadat (Barakka) di angka 51,5 persen unggul dibanding Amran Mahmud-Amran, SE (Pammase) di angka 34,3 persen.
Sementara yang belum menentukan sikap 14,3 persen.
Direktur Riset CRC, A Wahyudin Abbas MSi menjelaskan, keunggulan pasangan Barakka terpotret di 10 kecamatan dari 14 kecamatan di Wajo. Menurut Wahyudin, tren Barakka ini naik dibanding pada Februari 2018, di angka 43,0 persen. Sementara Pammase mengalami tren penurunan dibanding Februari 2018 yang saat itu berada di angka 38,3 persen.
“Strong voters atau dukungan kuat bagi pasangan Barakka juga signifikan yakni di angka 43,3 persen, sementara Pammase 28,5 persen. Sedangkan yang masih mengambang 14,3 persen,” terang Wahyudin.
Wahyudin juga mengungkapkan, dalam survei menunjukkan popularitas Baso Rahmanuddin unggul dibanding kandidat lain. Popularitas Baso di angka 96,0 persen dengan tingkat kedisukaan 79,7 persen. Sementara Amran Mahmud popularitasnya di angka 93,8 persen dengan tingkat kedisukaan 76,5 persen. Amran, SE popularitas 88,5 persen dengan tingkat kedisukaan 70,3 persen.
Sedangkan Anwar Sadat popularitas 79,5 persen dengan tingkat kedisukaan 69,3 persen. Baca :Andi Undru Mario ingin tingkatkan sektor pertanian di Wajo Dalam riset ini lanjut Wahyudin, lingkup penelitian adalah seluruh masyarakat di Kabupaten Wajo, yang sudah memiliki hak pilih yakni berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Jumlah sampel sebanyak 400 responden. Dengan metode penarikan sampel multistage random sampling dan memiliki toleransi kesalahan dugaan +/- 5,0 persen pada selang kepercayaan 95,0 persen. “Sampel berasal dari 14 kecamatan di Wajo yang terdistribusi secara proporsional,” kata Wahyudin.
Dia menjelaskan, pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara tatap muka langsung (face to face) menggunakan kuesioner pada 23-31 Mei 2018.
Tapi hasil hitung cepat JSI Rabu (27/6/2018), justeru rival Barakka, Pammase, menang dan Barakka mengakui kekalahan.
Baca: Quick Count JSI, Pammase Unggul di Pilkada Wajo
Baca: Barakka Nyatakan Terima Kekalahan di Pilkada Wajo
Baca: Akui Kekalahan, Ketua PKB Wajo Sebut Barakka Petarung Sejati
(TRIBUN-TIMUR.COM)