Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ada Wasiat, Jenazah Ustad Hari Mukti Ditutup Bendera Rasulullah, Ini Maknanya

Rocker ternama, Hari Moekti tutup usia pada Minggu (24/6/2018) malam di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi sekitar pukul 20.49 WIB.

Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Hari Moekti 

Bendera Rasulullah yang dimaksud, kata Chandra, merupakan bendera Arroya berwarna hitam dan bertuliskan putih.

Kalimat pada bendera tersebut, ujarnya, akan menyelamatkan umat muslim jika berpegang teguh pada kalimat tersebut.

Harry moekti juga melarang dipasangnya bendera kuning.

Berdasarkan pantauan Tribun Jabar, tak ada pemasangan bendera kuning di sekitar rumah duka.

"Beliau juga meminta jangan dipasang bendera kuning karena itu bukan tata cara orang muslim, makanya tadi saya meminta untuk tidak dipasang bendara kuning," katanya.

Ustadz Hari Moekti sebenarnya akan berdakwah pada hari ini, Senin (25/6/2018) di Masjid ABRI kota Cimahi.

Maka dari itu, pria berusia 63 tahun tersebut menginap di Hotel The Edge.

Kisah Hijrah Harry Moekti

Kegelisahan menjadi alasan Hari Moekti berhijrah.

Sejak tahun 1993 atau sejak albumnya diedarkan, Harry mengaku kerap dihantui rasa gelisah.

Ia takut kariernya tenggelam karena munculnya artis-artis baru.

Rasa gelisah itu membuat kehidupannya tak pernah tenang.

Di tengah-tengah rasa gelisah itu, Harry mendapat nasihat dari temannya yang seorang Ustadz.

"Dua bulan kemudian hingga tahun 1995, setelah album itu diedarkan selalu gelisah kemudian saya ada yang menasihati," ujar Ustadz Hari Moekti saat ditemui di Cibabat Park, Kota Cimahi, Senin (14/5/2018).

Harry dinasihati agar lebih mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved