Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Soesilo Toer, Adik Pramoedya Ananta Toer, Jadi Pemulung Walau Bergelar Doktor

Di usia senja memasuki 81 tahun, dia masih bersemangat berkutat mencari rezeki memunguti barang-barang bekas bernilai jual di kampung

Editor: Rasni
Soesilo Toer 

Terkadang dia bercanda mencairkan suasana, namun lebih sering dia serius mengisahkan sekelumit perjalanan hidupnya.‎

Soes fasih berbahasa Inggris, Rusia, Jerman, dan Belanda.

Entah itu secara lisan maupun tulisan. Bahkan, dia menyebut dirinya diglosia, kemampuan menguasai variasi bahasa dalam masyarakat.

"Mas ingin wawancara pakai bahasa apa? Gini-gini saya menguasai beberapa bahasa lho," kata Soes tersenyum mengawali pembicaraan.‎

Baca: Ini Jajaran Direksi Baru PT Astra Daihatsu Motor

Baca: Ini Alasan Pengelola Tol Makassar Beri Diskon 10 Persen

Baca: Libur Lebaran Jalan Tol Makassar Beroperasi Normal, Pengelola Bentuk Duty Manager

Soes menempuh pendidikan dasar di Blora dan pendidikan menengah di Jakarta.‎

Di Jakarta, awalnya dia ikut kakak sulungnya, Pramoedya Ananta Toer, sebab saat itu, bapaknya, Mastoer, guru di Blora itu, sudah tiada.‎

Sebelum hijrah ke Rusia, Soes sempat menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia‎ (UI).

Sus juga mahasiswa BI jurusan ekonomi yang beralih menjadi IKIP di Jakarta Selatan.‎

Dia lolos tanpa tes di bangku kuliah itu karena tertolong dengan predikat nilainya yang memuaskan hasil menempa pendidikan menengah atas di Jakarta.

Nilai semua mata pelajaran di atas rata-rata. Nilai ekonominya 10.

Namun, perjalanan di kedua kampus itu terhenti di tengah jalan karena biaya kuliah terlalu ‎tinggi baginya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Soesilo Toer, Adik Pramoedya Ananta Toer yang Bergelar Doktor dan Kini Jadi Pemulung (1)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved