Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Melalui Sosok Ini, Denny Siregar Ungkap Alasan Mengapa Dirinya Selalu Bela Jokowi, Netizen Riuh

Dalam tulisannya itu, Denny mencoba menjawab pertanyaan mengapa dirinya selalu membela Jokowi.

Penulis: Sakinah Sudin | Editor: Sakinah Sudin
facebook/ Denny Siregar

TRIBUN-TIMUR.COM - Penggiat media sosial Denny Siregar dikenal sebagai Ahokers sejati.

Tak hanya itu, ia juga dengan tegas menyatakan diri sebagai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam beberapa tulisannya, Denny kerap menuliskan tentang kinerja Jokowi.

Baca: Sikap Mulan Jameela saat Bertemu Mantan Suami di Bandung Jadi Sorotan Netizen

Baca: Bertemu Prabowo dan Habib Rizieq di Mekah, Amien Rais: Mari Bersatu Selamatkan Indonesia

Beberapa hari lalu, tepatnya Kamis (31/5/2018), Denny kembali menuliskan tentang Jokowi.

Dalam tulisannya itu, Denny mencoba menjawab pertanyaan mengapa dirinya selalu membela Jokowi.

Bagi Denny, pembahasan soal kinerja Jokowi tidak akan cukup dengan satu halaman.

Baca: Ramadan Berbagi, Alumni SMA Negeri 1 Sungguminasa Angkatan 87 Salurkan Bantuan Kemanusiaan

Baca: Terungkap! Isi Pesan WhatsApp Zinedine Zidane pada Pemain Real Madrid, Sungguh Menyentuh

Melalui sosok seorang pria asal Papua, Denny secara tidak langsung mengungkapkan alasannya.

"Bapak Jokowi itu bapak kami. Kalau bukan dia jadi Presiden, entah bagaimana nasib kami. Sekarang Papua sudah bukan anak tiri. Kami putra Indonesia lagi.." Senyum sang bapak merekah memperlihatkan giginya yang memerah, dilansir dari postingan Denny.

Baca: Bukan Kate, Cinta Pertama Pangeran William Ternyata Wanita Ini, Lihat Fotonya Bareng Putri Diana

Baca: Fotografer Ungkap Rahasia Foto-foto Mesra Pangeran Charles dan Diana, Ada Kepalsuan di Baliknya?

Di akhir tulisannya, Denny akhirnya menjelaskan alasannya selalu membela Jokowi.

"Karena hanya dia yang mampu menerapkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tanpa Jokowi, Papua pasti akan terus minta merdeka.

Itulah kenapa aku selalu membela dia. Karena membela dia, berarti membela saudara-saudaraku di Papua.."

Baca: Detik-detik Tewasnya Razan Najjar, Perawat Palestina yang Ditembak Tentara Israel saat Tolong Pasien

Baca: Gegara Program Membangun di Kampung, Eks Plt Bupati Gowa Doakan NH-Aziz Menang di Pilgub

Postingan Denny langsung direspon netizen.

Hingga berita ini diturunkan, Minggu (3/6/2018) pukul 6.30, postingan tersebut sudah dibagikan 5.567 kali, 29 ribu reaksi, dan lebih dari 3.000 komentar.

Berikut beberapa komentar netizen:

Timbul Huta Gaol: Hidup jokowi,semoga kelak jadi 2 priode, saya senang karna kesetaraan itu adalah pilihan saya sekalipun kampung saya masih tidak ada perubahan dijaman jokowi ,tapi saya senang saudara indonesia bagian timur mendapat kesejehtraan yg sama sperti daerah lain nya

Panji Herdian Octalibriana: Saya gak peduli siapapun nanti 2019 presidennya, saya hanya bersifat obyektif dengan apa yang telah dicapai pak Jokowi memang nyata dan bermanfaat. Hanya orang yang hatinya berisi kebencian dan dengki yang mengingkarinya.

Tutik Fatmawati Saiful: Saya setuju dngn Panji Herdian Octalibriana,,siapapun nanti yg jd presiden kl buat kmi gk ada ngaruhny..tpi yg jelas yg sy rasakn d masa jokowilah hidup kmi makmur..Alhamdulillah.
Siapapun nanti yg jd mudah2an Indonesia tetap damai..

Djoko Indotani: Bang deny emang jago membakar semangat 45,,,,,salut bang deny,,,,,salam dua periode,,,,,,,

Abe Sarjono: Jokowi, presiden bagi seluruh suku bangsa, heran.... masih ada saja yg membenci.

Slamet Riyadi: Di jaman pak Jokowi lah saya sempat ke Papua dan merasakan papua bagian Indonesia sebelumnya terasa papua itu jauuh. Saya sempat ke Sorong, Biak dan Babo. Senang dengan kemajuan di sana.

Ashari Budianto: Ini kemerdekaan yg sesungguh y kemerdrkaan di dapat bukan dari cpa yg benar dan cpa yg salah kemerdekaan adalah menikmati hasil dari perjuangan itu sendiri

Hartendra: Saya membela Pak Jokowi karena saya yakin pohon akan besar kalo tetap menjaga akar nya kuat bukan dengan mengganti dgn akar pohon lainnya

Baca: Prediksi Timnas Indonesia Vs Thailand Malam Ini, Berikut Link Live Streaming RCTI Jangan Lewatkan

Baca: Lama Bungkam, Akhirnya Jessica Akui Hubungannya dengan Rcihard Kyle Seperti Ini

Simak tulisan Denny selengkapnya:

"KENAPA AKU MEMBELA JOKOWI..

"Kenapa kamu selalu membela Jokowi ?"

Begitu pertanyaan dari sekian ratus pesan yang baru kubuka pelan-pelan. Satu pertanyaan yang membutuhkan seribu jawaban. Tidak cukup halaman jika harus membahas satu persatu apa yang sudah ia lakukan..

Tapi cukuplah saudaraku di Papua yang menjawabnya...

Ketika aku berkunjung ke sebuah desa di Papua, aku menemui satu keluarga disana. Kala itu matahari mulai terbenam, dan satu persatu lampu di rumah-rumah mulai dihidupkan..

"Listrik baru masuk di desa kami dua tahun lalu.." kata sang bapak sambil mengunyah sirih di mulutnya. "Dulu disini gelap gulita. Bahkan saya tidak bisa melihat orang yang duduk di sebelah mengobrol dengan saya.."

Sang bapak tertawa getir mengingat masa dimana selama berpuluh tahun Indonesia merdeka, ia baru merasakan arti kemerdekaan yang sebenarnya. Baru merasakan..

"Anak-anak kami dulu belajar pakai pelita..
Mata mereka pedih kena asap. Semua kegiatan berhenti, karena tidak ada cahaya lagi. Kehidupan mati. Kami baru bisa bekerja ketika ada matahari. Bapak bisa bayangkan ini ?" Tanyanya sambil tersenyum penuh arti.

Tentu aku tidak bisa membayangkannya. Aku yang sejak kecil selalu menikmati gemerlapnya cahaya dan tidak pernah merasakan situasi dalam keadaan gelap gulita. Mati lampu memang pernah kurasakan, tapi selalu ada sudut terang yang bisa kuandalkan.

"Bapak tahu bagaimana jalan menuju kesini dulu ? Truk-truk tenggelam dalam lumpur setengah badan. Mereka berhari-hari menginap di hutan. Mereka rela begitu, kalau tidak kami bisa mati kelaparan karena tidak ada bahan..

Kalau kami sakit, lebih pedih lagi. Harus berjalan berhari-hari untuk sampai ke puskesmas saja. Kalau sedang hujan, kami lebih terasing lagi. Tidak bisa keluar desa, juga tidak ada yang bisa kesini. Kami pasrah, mau teriak harus teriak pada siapa ?

Kami merasa bukan bagian dari negeri ini. Jadi wajar kalau banyak dari kami minta merdeka. Setiap anak yang lahir kami selalu tanamkan ke mereka, "kamu anak Papua, bukan anak Indonesia.."

Ah, sebuah pengakuan yang jujur yang datang dari seorang pejuang. Kini jalan menuju desanya sudah di aspal. Truk yang mengantar bahan makanan lebih cepat datang. Harganya pun jauh lebih murah karena harga bensin sudah sama dengan di Jawa.

Listrik sudah pakai tenaga surya. Meski masih terbatas, sudah sangat cukuplah. Desa menjadi terang, kehidupan disana pun berkembang..

"Bapak Jokowi itu bapak kami. Kalau bukan dia jadi Presiden, entah bagaimana nasib kami. Sekarang Papua sudah bukan anak tiri. Kami putra Indonesia lagi.." Senyum sang bapak merekah memperlihatkan giginya yang memerah.

Cukup satu peristiwa yang meruntuhkan kesombongan diri. Aku bukan apa-apa dibandingkan masyarakat Papua. Yang tidak pernah ribut dengan semua kesenjangan yang ada. Mereka menjalani hidup dengan apa adanya, sampai pemimpin yang mereka harapkan datang menyapa..

"Kenapa kamu selalu membela Jokowi ?"

Pertanyaan itu muncul lagi. Dan aku menyeruput secangkir kopi yang menunggu untuk dinikmati.

Aku mulai mengetik kalimat, menyampaikan apa yang selama ini aku pikirkan..

"Karena hanya dia yang mampu menerapkan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Tanpa Jokowi, Papua pasti akan terus minta merdeka.

Itulah kenapa aku selalu membela dia. Karena membela dia, berarti membela saudara-saudaraku di Papua.."

Rasanya secangkir kopi ini nikmat sekali. Entah kapan aku kesana lagi...,"

(tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved