Pilgub Sulsel 2018
Gegara Program Membangun di Kampung, Eks Plt Bupati Gowa Doakan NH-Aziz Menang di Pilgub
Mantan pelaksana tugas (Plt) Bupati Gowa ini percaya NH-Aziz sebagai harapan baru untuk Sulsel yang lebih baik.
Penulis: Abdul Azis | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan Tribun Timur, Abdul Aziz Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sederet program yang ditawarkan Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) berhasil menyentuh berbagai harapan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel). Itu membuat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 ini terus mendapatkan suntikan dukungan di mana-mana.
Salah satu dukungan diungkapkan Pemangku Adat Salokoa Ri Gowa, Andi Baso Mahmud Karaeng to Mailalang Lolo. Mantan pelaksana tugas (Plt) Bupati Gowa ini percaya NH-Aziz sebagai harapan baru untuk Sulsel yang lebih baik. Dia menyebut pasangan ini sebagai satu-satunya yang menawarkan program yang relevan untuk masyarakat.
“Saya mendoakan NH-Aziz terpilih menjadi gubernur agar kesejahteraan di daerah kita menjadi lebih baik. InsyaAllah masyarakat Gowa mendukung mereka dan akan bersama-sama memperjuangkan kemenangan di Pilgub,” kata Andi Baso dalam rilisnya ke tribun-timur.com, Minggu (3/6/2018).
Baca: Jika NH-Aziz Menang, Tokoh Masyarakat Bantaeng Ini Bakal Syukuran Khusus
Baca: Pendukung Appi-Cicu Janji Menangkan NH-Aziz, Ini Alasannya
Menurut Andi Baso, apa yang ditawarkan NH-Aziz sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Itu tergambar dari program utamanya ‘Membangun di Kampung’ yang menekankan pemberdayaan secara luas masyarakat di kampung-kampung.
Ia menilai, selama ini pemerintah cenderung hanya fokus di kota dan daerah tertentu, sedangkan yang lain kurang diperhatikan.
“Buktinya Sulsel salah satu daerah dengan kesenjangan tinggi. Harapan saya, NH-Aziz bisa mewujudkan pemerataan pembangunan daerah dan masyarakatnya,” tuturnya.
Andi Baso juga menyebut NH-Aziz sebagai pasangan yang paling perhatian dengan kebudayaan daerah. Itu sesuai dengan poin ketiga dari konsep Tri Karya, yakni pembangunan sumber daya manusia berbasis kearifan lokal.
“Hanya NH-Aziz yang berani menempatkan kearifan lokal sebagai unsur penting dalam rencana pembangunan. Ini penting, karena pembangunan harus memperhatikan karakteristik budaya dan masyarakat yang berbeda-beda,” tambahnya.(*)