Bripka NL Ditangkap Densus Diduga Berideologi Radikal, Lihat Perlakuan Mulia Kapoldanya
Heboh ditangkapnya anggota polisi Jambi, Bripka NL lantaran diduga terpengaruh ideologi terorisme.
Melalui akun Instagram resmi milik Polda Jambi, foto Kapolda Jambi, Brigjen Pol Muchlis AS tampak dipeluk Brigadir NL yang diduga terpapar ideologi radikal.
Berikut foto dengan keterangan yang tertulis sebagai berikut:
Kamis 31/05, bertempat di mesjid Al-Ikhlas Polda Jambi, seusai dilaksanakan siraman rohani dan pengajian rutin oleh personil Polda Jambi terlihat Brigadir NL personil Polresta Jambi yang sempat diduga terpapar oleh Paham radikal memeluk erat Kapolda Jambi.
Terlihat wajah penyesalan di raut muka Brigadir NL, Kabid Humas Polda Jambi AKBP Kuswahyudi Tresnadi, S.H., S.I.K. saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa ini semua atas upaya pembinaan dan pencerahan (soft approach) yang dilakukan oleh Polda Jambi kepada Brigadir NL, mudah-mudahan dengan ini semua yang bersangkutan diberikan hidayah oleh Allah SWT dan kembali di bukakan jalan yang benar.
Berikut fotonya:
Ruko Servis HP Digerebek
Perburuan orang orang yang dianggap tergabung dalam jaringan terorisme terus dilakukan oleh Densus 88 Antiteror.
Kali ini sebuah ruko di Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo, Rabu (30/5/2018), sekira pukul 23.00 WIB menjadi sasaran.
Kehadiran polisi yang bersenjata lengkap itu membuat warga kota tersebut menjadi gempar.
Warga penasaran dan berusaha mendekati lokasi penggerebekan.
Tak pelak polisi langsung memasang garis polisi di radius lebih 100 meter dari lokasi penggerebekan.
Densus menggerebek ruko milik Wisnu Dwi Putranto, seorang pedagang dan tukang servis handphone.
Dia sudah lama tinggal di ruko itu bersama istri dan orangtuanya.
Arif, warga setempat, mengatakan Wisnu sudah lama memiliki konter handphone (HP).
Konter HP tersebut bahkan sangat terkenal karena Wismu bisa memperbaiki kerusakan segala jenis HP.
"Saya juga tidak tahu, kok tiba tiba ramai di sini. Saya lihat ternyata ada banyak polisi, dan setelah saya tanyakan, ternyata dia (Wisnu) yang infonya masuk jaringan teroris. Saya jarang ngobrol dengan dia," katanya.