Diungkap Najwa Shihab, Sosok Bermobil Mewah Ini Sering Rapat Misterius di Rumah Bomber Surabaya
Trauma, kaget, dan mencekam. Setidaknya itulah yang dialami masyarakat Surabaya kini.
Merasa tak mendapatkan jawaban yang tepat, Najwa tampak memberikan beberapa pertanyaan berikutnya.
"Saya tanyakan itu karena HTI bisa mengadakan Mukthamar besar-besaran di GBK tiga tahun berturut-turut, didaerah juga banyak kegiatan, itu dananya dari mana Pak Ismail?," papar Najwa.
Adanya pertanyaan itu, Ismail membeberkan fakta yang ada.
"Mbak Nana boleh tanya langsung atau cek, orang-orang yang datang di GBK itu, dibayar atau membayar," paparnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan kalau orang datang itu beli tiket dari panitia seharga Rp 50 ribu, Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta.
"Berapa miliar Pak Ismail (habiskan) untuk satu acara?," tanya Najwa.
"Saya lupa, yang jelas acara tersebut didanai sendiri dengan mekanisme beli tiket," ujar Ismail.
Adanya pertanyaan bertubi-tubi dari Najwa kepada Ismail, membuat Yusril selaku Kuasa hukum HTI angkat bicara.
"Kalau saya jadi advokat saya, saya boleh keberatan pertanyaan anda," tukas Yusril.
Yusril saat itu juga tampak membela sosok Ismail.
"Kalau Pak Ismail Yusanto tidak mau menjawab, itu hak dia, nggak menjawab, anda ini interviewer, anda ini bukan penyidik, itu hak dia nggak jawab, kalau ada polisi nanya itu boleh, tapi kan anda wartawan, bukan penyidik, di pengadilan aja terdakwa boleh kok tidak menjawab, anda ini wartawan kok memaksa" ujar Yusril.
Sontak mendengar pertanyaan itu, Najwa meluruskan maksud pertanyaan yang tampak bertubi-tubi keluar darinya.
"Kalau tak menjawab, saya ingin tahu alasannya kenapa anda tak mau jawab? Apa itu emang rahasia?," selidik Najwa.
"Yang jelas kegiatan itu dibiayai sendiri," ungkap Ismail.
Tak disangka, Yusril memberikan pendapatnya melihat peristiwa itu.
