Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aksi Bom Bunuh Diri Terjadi di Surabaya, Mantan Pimpinan JAT Abu Bakar Ba'asyir Sempat Alami Hal Ini

Abu Bakar Ba'asyir merupakan narapidana teroris yang saat ini mendekam di Lapas Gunung Sindur, Bogor.

Editor: Sakinah Sudin
Tribunnews.com/ Rizal Bomatama
Ustadz Abu Bakar Baasyir usai menjalani cek kesehatan di RSCM Jakarta Pusat, Kamis (1/3/2018) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Pimpinan Jaringan Anshorut Tauhid, Abu Bakar Ba'asyir mengatakan serangkaian serangan bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo adalah hal yang tidak benar.

"Opo kuwi? Ora bener. (Apa-apaan itu? Enggak bener)," kata Ba'asyir seperti yang disampaikan oleh putra kandung Abu Bakar Ba'asyir, Abdul Rochim Ba'asyir kepada Tribunnews di Jakarta, Selasa (15/5/2018).

Meski tidak mengerti banyak, mengenai detail penyerangan, Ba'asyir, lanjut Abdul mengecam keras tindakan yang justru akan merugikan Islam tersebut.

Baca: Ayah Ibunya Tewas karena Bom Bunuh Diri, Ais Sebatang Kara di RS. Kondisi Terkini Bikin Sedih

Baca: Sabirin-Mahyanto Kukuhkan Tim Pemenangan di Sinjai Selatan

Apapun alasan yang dipakai oleh pelaku, tidak dapat dibenarkan. Di semua ajaran agama, tidak ada satupun yang menghalalkan tindakan tersebut.

Mantan pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia juga mengatakan bahwa negara saat ini tidak dalam kondisi berperang dengan penjajah. Islam juga tidak dalam kondisi terdesak, sehingga perbuatan yang membunuh diri sendiri dan orang lain, bukanlah hal yang benar.

"Beliau sama sekali tidak membenarkan penyerangan ini," tukasnya.

Baca: Pangdam Agus Pilih Masjid Ini untuk Salat Tarawih Pertama

Baca: Bupati Luwu Utara Salat Tarawih Perdana di Masjid Ini

Namun begitu, dirinya dan keluarga tetap meyakini bahwa mereka yang melakukan aksi pengeboman merupakan perintah dari oknum dari intelejen dalam negeri dan asing.

Pasalnya, serangan tersebut berlangsung secara sporadis dan tidak jelas tujuannya.

"Ini sangat sporadis. Tidak jelas apa maunya. Kami beranggapan, ini kerjaan oknum intelejen dan intelejen asing," jelas Abdul Rochim.

Baca: Keluarga Tolak Pelaku Bom Gereja Dikubur di Kampung, Berikut Hukum Salati Jenazah Teroris

Baca: Panwaslu Kecamatan Pasimasunggu Selayar Sosialisasi Pengawasan Pilgub Sulsel

Dirinya juga menceritakan, Ba'asyir sebagai narapidana teroris yang saat ini mendekam di Lapas Gunung Sindur, Bogor, sempat dijaga ketat atas penyerangan bom yang terjadi di Surabaya.

Dia menilai, sosok Ba'asyir sempat dihubung-hubungkan dengan Aman Abdurrahman tahanan teroris yang diduga menjadi pimpinan Jamaah Anshorut Daulah.

"Ya kami sih memahami saja. Toh, mereka juga kerja. Tidak apa-apa," lanjutnya.

Baca: Nyesek Banget! Nagita Slavina Foto Bareng Rafathar, Netizen Bilang Mirip Ayu Ting Ting

Baca: Hati-hati Lewat di Poros Manajeng Sibulue Bone, Jalan Rusak, Bak Empang Usai Hujan

Kompleks Pesantren Ngruki yang berada di Solo, Jawa Tengah, kini juga jadi sasaran pengintaian.

Dia tenyatakan, banyak orang asing yang tidak dikenal masuk dan menyambangi pesantren. Sebagian dari mereka beralasan ingin belajar agama di tempat tersebut.

Sebagian lainnya, berada di luar pagar untuk beberapa saat dan kemudian diganti dengan orang lain.

Baca: Tak Hadiri Rapat LKPJ Akhir Masa Jabatan Bupati, Ini Pembelaan Kadisperindag Enrekang

Baca: 5 Tahun Kepergian Uje, Ini Dia Batu Granit di Makam yang Harganya Capai Ratusan Juta

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved