Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pascaledakan Bom Surabaya, Penjabat Gubernur Sulsel Tetapkan Status Waspada

Melalui rapat tertutup Forkopimda dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) terkait teror bom di Surabaya, disepakati teror itu bukam isu agama.

Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Mahyuddin
DARUL/TRIBUN TIMUR
Pj Gubernur Sulsel Soni Sumarsono menegaskan teror Bom di Surabaya tidak meningkatakan status Sulsel sebagai wilayah siaga satu (1). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pj Gubernur Sulsel Soni Sumarsono menegaskan teror Bom di Surabaya tidak meningkatakan status Sulsel sebagai wilayah siaga satu (1).

Soni menegaskan hal itu setelah rapat tertutup bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulsel, di Rujab Gubernur, Selasa (15/5/2018).

Menurut Soni Sumarsono, status siaga satu itu tidak ada di Sulsel.

Karena itu hanya ada di Jakarta dan Surabaya saja, karena untuk di Sulsel hanya waspada.

"Jawabannya sudah tegas, tidal ada itu status siaga satu di Sulsel. Itu hanya di jakarta saja dan Surabaya. Disini hanya ada status waspada saja," tegas Soni.

Melalui rapat tertutup Forkopimda dan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) terkait teror bom di Surabaya, disepakati teror itu bukam isu agama.

Baca: Kodam XIV Hasanuddin Identifikasi Jaringan Teroris di Sulsel, Ini Kata Pangdam

Soni menyebutkan, dari hasil rapat di Rujab Gubernur. Teror bom di Surabaya murni kejahatan kemanusiaan, bukan sebagai kejahatan dalam ranah agama.

"Definisi kami dalam rapat ini adalah tidak ada kaitannya teror bom dengan agama, walau memang pelakunya itu menyerang tempat ibadah," ujar Soni.

Untuk itu, sebagai Pj Gubernur Sulsel. Soni memastikan dan mengimbau ke masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan adanya teror bom di Surabaya.

Sama halnya dengan Kapolda Sulsel Irjen Pol Umar Septono, situasi kondisi Sulsel saat ini masih bisa dikendalikan dan tidak ada istilah status siaga satu.

Selain itu, pada tataran intelejen dan teritorial. Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen Agus Surya Bakti mengakui, pihaknya telah mendeteksi jaringan.

Pangdam Agus Surya Bakti mengatakan, jaringan tersebut ialah jaringan Suriah di Sulsel melalui isu yang diterima pihak TNI hanya saja itu baru informasi awal.

"Memang isu yang kita dengan adalah dari Suriah ini kita waspadai. Kemudian ada juga informasi yang kita dalami dan cermati lagi ini," kata Pangdam Agus.

Baca: PP IMDI Parepare Usulkan Bahaya Terorisme Jadi Mata Kuliah

Walau baru sebatas isu soal jaringan ini, Pangdam Agus mengaku, pihaknya juga telah mengidentifikasi adanya jaringan-jaringan terdugas teroris di Sulsel.

"Pasti kami identifikasi, kami ikuti dan mempelajari. Memang tugas intelejen untuk itu. Intinya masyarakat ini harus tenang dan sabar" ungkap Agus.

Identifikasi terduga jaringan-jaringan teroris di Sulsel pasca terjadinya teror bom bunuh diri di Surabaya. Dan hingga menewaskan belasan orang disana.

Tugas Kodam Hasanuddin kata Mayjen TNI Agus Suraya Bakti adalah, langkah antisipasi sebagai fungsi Intelejen dan teritorial jadi tugas pokok TNI saat ini.

Agus mengaku, jaringan-jaringan teroris ini sudah ada lama di Makassar. Bahkan sudah tersebar luas seluruh Indonesia tapi pihak TNI mempelajari lebih dulu.

"Jadi soal hasil identifikasi yang diminta wartawan, saya kira itu kami ada kode etik, begitu juga teman wartawan ada kode etik," tambah Mayjen Agus. (dal)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved