Ada Culinary Night di Benteng Rotterdam, Dispar: Serasa Makassar Tempo Doeloe
Kabid Promosi Wisata, Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem mengatakan kegiatan pihaknya sengaja mengadakan even ini
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
Laporan wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sabtu 28 April mendatang, Fort Rotterdam Makassar atau Benteng Jum Pandang tidak sekedar pusat kunjungan wisata sejarah.
Balai Pelestarian Cagar Budaya Sulawesi bekerjasama Pemerintah kota Makassar akan menghadirkan event Kulinary Night.
Event ini laiknya pasar malam dengan manjajakan kuliner tradisional dan modern.
Event ini diketahui even rutin yang dimiliki Pemkot Makassar untuk mempertahankan nilai-nilai budaya dan kearifan lokak suku bugis makassar yang bermukim di Makassar.
Kabid Promosi Wisata, Dinas Pariwisata Makassar Muhammad Roem mengatakan kegiatan pihaknya sengaja mengadakan even ini di Fort Rotterdam untuk mengangkat nilai nilai sejarah.

Mengapa demikian, kuliner tradisional ini bagian dari sejarah, begitu pun dengan Fort Rotterdam.
"Dengan malam mingguan di Fort Rotterdam dengan suguhan kuliner tradisional akan serasa Makassar tempo dulue. Ya kira kira begitu. Yang jelas asik deh," kata Roem via whats app ke tribun-timur.com, Jumat (20/4).
Kulinari Night di Rotterdam akan di isi oleh 40a tenanr dengan makan kuliner tradisional dan modern.
Apa itu makanannya ? Kuliner tradisional seperti coto, pallubasa, Barongko dan lainnya, sedangkan barongko seperti pizza, stick kentang dan lainnya.
Untuk temanya, panitia sepakat dengan tema Semangat Kartini.
Kartini pun ia katakan bagian dari sejarah. Kegiatan ini juga akan di meriahkan oleh cerita -cerita dibali kesuksesan para perempuan Makassar di era modern saat ini.
Acara ini akan berlangsung hanya sehari, namun peserta ditarget akan hadir sekitar 5000.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Makassar Rusmayani Majid mengatakan bahwa even ini akan meningkatkan perekonomian di sektor industri kecil di Makassar.
"Transaksi di even ini akan saling menguntungkan antara pedagang dan pembelinya. Transportasi pun demikian, para pengunjung akan memakai moda transportasi baik datang maupun pergi," katanya.
Alasannya, kegiatan ini akan melibatkan para UKM di Makassar yang di dominasi oleh perempuan muda dan ibu rumah tangga.