106 Tahun Berlalu, 7 Potret Kehidupan Penumpang Kapal Titanic yang Selamat. No 6 Bikin Merinding
Sejarah manusia nampaknya tak akan melupakan tragedi tenggelamnya kapal pesiar terbesar dan termegah di jamannya, Titanic.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sejarah manusia nampaknya tak akan melupakan tragedi tenggelamnya kapal pesiar terbesar dan termegah di jamannya, Titanic.
Kisah tenggelamnya kapal Titanic di Samudera Atlantik pada 15 April 1912 itu bahkan diabadikan dalam bentuk film dengan judul yang sama pada tahun 1997. 79 tahaun setelah kejadian naas tersebut.
Filmya laris manis dan hingga kini masih menjadi tontonan masyarakat.
Kedua aktor utamanya, Leonardo DiCapri dan Kate Winslet semakin dikenal di kanca perfilman Hollywood.
Belum lagi soundtracknya, My Heart Will Go On oleh Celine Dion juga booming bahkan hingga sekarang.
Baca: Gegara Ini, Warga Sumberjo Wonomulyo Ingin AIM-beNAR Oppo di Polman
Baca: Musisi Parepare Galang Dukungan untuk FAS-AS
Baca: Misteri Rekening First Travel, Saat Dibekukan Masih Rp 7 Miliar. PPATK: Sekarang Sisa Rp 1,3 Juta

Kapal super terbesar yang beroperasi pada masa itu karam hanya lima hari setelah pelayaran perdana sekaligus terakhirnya.
Kapal yang berlayar dari Southampton menuju New York City itu membawa sekitar 2.224 orang di atas kapal.
Sementara 1.503 di antaranya tewas dan 700 lainnya selamat.
Walau sudah berlalu lebih dari satu abad, namun kisahnya terus melegenda dan meninggalkan banyak teka-teki.
Lantas, bagaimana dengan nasib para korban selamat?
Berikut kisahnya sebagaimana dilansir TribunTravel.com dari Bright Side.
1. Anak yatim piatu

Michel (3) dan Edmond Navratil (2) berada di kapal bersama ayah mereka menggunakan nama palsu, Luis dan Otto.
Sang ayah yang juga bernama Michel berpura-pura menjadi duda dan mengatakan kepada semua orang, istrinya telah meninggal.
Namun yang terjadi sesungguhnya, ia menceraikan sang istri dan dan mengambil anak-anak tanpa sepengetahuan sang istri.
Saat kapal mulai tenggelam, Michel mengambil anak-anak dan membawa mereka di sekoci terakhir.
Kata-kata terakhir yang dia katakan kepada anak-anak, "Anakku, saat ibumu datang menjemput, katakan padanya, aku sangat mencintainya hingga kini."
Karena sang ayah meninggal sedangkan anak-anak itu masih kecil dan tidak bisa berbahasa Inggris, sulit menemukan kerabat mereka.
Beruntung, sang ibu melihat foto mereka di surat kabar dan mereka bersatu kembali satu bulan kemudian, pada 16 Mei.
Belakangan, kehidupan mereka sangat berbeda.
Michel menikah dengan adik tingkatnya semasa kuliah dan menjadi profesor psikologi.
Ia hidup selama sisa hidupnya di Montpellier dan meninggal pada usia 92 tahun.
Edmond juga telah menikah.
Dia bekerja sebagai arsitek bergabung dengan tentara Prancis selama Perang Dunia II dan meninggal pada usia 43 tahun.
2. Margaret Brown

Nama Margaret Brown sudah lama dikenal sebelum Titanic tenggelam.
Ia adalah satu di antara wanita pertama di AS yang mencalonkan diri untuk posisi politik sebelum perempuan diizinkan untuk memilih.
Saat di Eropa, dia menerima pesan, cucunya sakit dan dia memutuskan untuk segera ke New York.
Betapa cepatnya ia membuat keputusan untuk pergi, sangat sedikit orang termasuk keluarganya yang tahu, Margaret ada di Titanic.
Setelah kapal menabrak gunung es, Margaret dimasukkan ke perahu nomor 6.
Margaret mengatur penumpang lain, karena orang yang sebenarnya bertanggung jawab untuk melakukan hal tersebut tidak stabil secara emosional.
Saat kapal penyelamat Carpathia tiba di New York, Margaret terpilih sebagai ketua komite para korban dan berhasil mengumpulkan dana 10.000 dolar AS bagi yang membutuhkan.
Dia tidak pernah meninggalkan kapal Carpathia sampai dia memastikan, setiap orang mendapat bantuan medis yang dibutuhkan.
Margaret Brown menerima medali karena membantu orang-orang yang selamat dari Titanic.
Ia juga mendapatkan penghargaan atas tugasnya selama Perang Dunia I.
Dia meninggal karena tumor otak di New York pada usia 65 tahun.
3. Seorang gadis yang selamat dari tiga kecelakaan kapal pesiar

Violet Constance Jessop adalah seorang pramugari kapal pesiar White Star Line, perusahaan perkapalan yang mengoperasikan Titanic.
Dia berada di kapal Olimpiade saat bertabrakan dengan kapal perang Inggris, HMS Hawke pada 1911.
Setahun kemudian, ia bekerja di Titanic yang tenggelam pada 1912.
Selama Perang Dunia I, ia bekerja di kapal Britannic yang diubah jadi kapal rumah sakit.
Pada 21 November 1916, saat berlayar di Laut Aegea untuk menjemput prajurit yang terluka, kapal tersebut menabrak ranjau laut dan tenggelam, sebanyak 30 dari 1.100 awak kapalnya tewas.
Selamat dari tiga kali kecelakaan, rupanya tak membuat Violet kapok dan terus bekerja di kapal.
Violet Jessop meninggal pada usia 83 karena gagal jantung.
4. Seorang aktris membintangi film dengan mengenakan pakaian sama yang dikenakannya saat pelayaran nahas itu

Aktris Dorothy Gibson berada di Paris bersama ibunya saat mereka memutuskan membeli tiket kelas satu Titanic.
Saat kejadian nahas 14 April itu, Dorothy tengah bermain bridge dengan dua bankir.
Sekitar pukul 11.40 siang, dia pergi ke kabin dan mendengar suara berderak.
Dorothy dan ibunya naik ke perahu № 7 dan meminta para bankir untuk pergi bersama mereka.
Saat tiba di New York, dia diminta membintangi sebuah film tentang kecelakaan kapal itu.
Dorothy menulis sendiri naskahnya dan mengenakan pakaian sama dengan yang ia dikenakannya pada hari kecelakaan itu.
Film tersebut dirilis satu bulan setelah kecelakaan itu.
Usai Perang Dunia II, ia tinggal di Paris dan meninggal pada usia 65 tahun akibat serangan jantung.
5. Seorang pria yang berhasil berjalan usai terkena frosbite

Richard Norris Williams berada di kapal bersama ayahnya dan keduanya terlihat tetap tenang saat kecelakaan terjadi.
Keluarga Williams malah ingin ke bar, tetapi seorang pramugara menolak membuka pintu.
Mereka pergi ke gym agar tidak kedinginan dan membeku.
Richard Norris memperhatikan sebuah perahu dan masuk ke dalamnya.
Baca: Polisi Kawal Aksi Tolak Pembangunan Jalan Hotmix di Turungan Baji Sinjai
Baca: Jelang Ramadan, Jumlah Pengurus Paspor di Imigrasi Parepare Menurun
Baca: Demokrat Parepare Kawal TP-PR Berbasis TPS
Ayahnya meninggal karena pipa uap menjatuhinya.
Mereka yang bertahan di perahu ini dimasukkan ke dalam sekoci № 14.
Ketika Richard berada di kapal penyelamat Carpathia, dokter menyarankan agar Richard mengamputasi kakinya yang telah membeku, tetapi dia menolak.
Belakangan, Richard menyembuhkan kakinya dan melanjutkan karier tenisnya.
Ia berhasil meraih medali emas di Olimpiade, bertempur di Perang Dunia I, dan menjadi bankir yang sukses di Philadelphia.
6. Penumpang terakhir yang mengingat kecelakaan itu dengan jelas

Saat naik Titanic bersama orangtuanya, Eva Miriam Hart baru berumur 7 tahun.
Menurutnya, sang ibu memutuskan untuk tidak tidur sepanjang malam karena terus-menerus khawatir dan punya firasat buruk pada perjalanan tersebut.
Ketika Titanic mulai tenggelam, sang ayah bergegas masuk ke kabin, menyelimuti Eva dan membawanya bersama sang ibu di kapal.
Sang ayah berkata, "Pegang tangan ibumu dan jadilah gadis yang baik."
Hingga kini, tubuh ayahnya tidak pernah ditemukan.
Eva adalah seorang penyanyi dan satu anggota partai konservatif Inggris.

Eva Miriam Hart meninggal pada usia 91 tahun.
7. Manajer yang melarikan diri dari kapal

Joseph Bruce Ismay adalah ketua White Star Line sekaligus orang yang bertanggung jawab atas pembangunan Titanic.
Dia selamat dan dalam kesaksiannya, ia tak melihat beberapa menit terakhir saat kapal Titanic mulai tenggelam.
Setelah kecelakaan itu, Ismay dikritik keras oleh pers dan dituduh melarikan diri dari kapal saat masih ada perempuan dan anak-anak di dalamnya.
Kemudian, dia menyumbangkan banyak uang untuk pelaut yang mati selama Perang Dunia I.
Ismay tinggal jauh dari semua orang selama sisa hidupnya dan meninggal pada usia 74 tahun.
Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul Tenggelam 1 Abad Lalu, Inilah Kesaksian dan Kisah Mengharukan Para Korban Titanic yang Selamat
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Haru dan Perjuangan Hidup Para Korban yang Selamat dari Tenggelamnya Kapal Titanic