Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Calon Anggota LPM Penalaran UNM Akan Teliti Game Mobile Legends, Ini Tujuannya

Pada tahapan PMP, calon anggota baru LPM yang diketuai Irnawati akan meneliti penggunaan game Mobile Legends.

Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Mahyuddin
handover
Calon anggota baru Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM), kembali menjalani proses penerimaan tahun 2018. 

Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad

TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Calon anggota baru Lembaga Penelitian Mahasiswa (LPM) Penalaran Universitas Negeri Makassar (UNM), kembali menjalani proses penerimaan tahun 2018.

Salah satunya yaaitu Pelatihan Metodologi Penelitian (PMP) yang dilaksanakan di STIE Amkop, Sabtu (31/3/2018).

Pada tahapan PMP, calon anggota baru LPM yang diketuai Irnawati akan meneliti penggunaan game Mobile Legends.

Sebuah fenomena game yang bahkan sudah dijadikan gaya hidup sejumlah kalangan. Dari anak-anak hingga dewasa.

Game online, kata Irnawati, 70 persen diminati usia 13-17 tahun.

Adapun alasannya karena game ini praktis, memiliki pilihan hero yang unik dan dimainkan beramai-ramai.

Baca: Inilah Dosa Pencandu Game Mobile Legends Menurut Ustadz Abdul Somad

"Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Di mana masa ini adalah masa pencarian, keingintahuan, serta ajang ikut-ikutan dan coba-coba untuk mengetahui suatu hal, pola yang cocok untuk mengapresikan jati diri," kata Irnawati.

Termasuk jika ada tren-tren terbaru seperti game online, maka akan ada tantangan tersendiri bagi remaja.

Hal itu demi sebuah keeksistensian dalam tren dan terkadang tidak mempertimbangkan dampak yang akan mereka dapatkan.

Dampak game yang sudah jadi candu kata Irnawati adalah gangguan perilaku.

Karena itu, Irnawati bersama rekannya ingin meneliti pengaruh kecanduan game mobile legend terhadap tingkat agresifitas siswa di SMP Negeri 25 Makassar.

Baca: 101 Mahasiswa Belajar Metode Penelitian LPM Penalaran UNM

Mentor kelompok peneliti Mobile Legends Humairah mengatakan, timnya telah melakukan observasi di SMP Negeri 25 Makassar yang telah mengadakan Lomba Mobile Legends yang diikuti setiap perwakilan kelas dari 33 kelas.

Dengan total jumlah peserta sebanyak 165 orang peserta.

dan berdasarkan hasil wawancara awal di SMP 25 Makassar, kebanyakan siswa yang sedang memainkan game Mobile Legends cenderung melakukan tindakan pukulan meja dan bahkan sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak wajar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved