Curhat Istri PNS soal Suaminya Telah Tiduri 50 Wanita PSK yang Diorder Secara Online
Menikah pada akhir tahun 2005 atas dasar saling mencintai dan mendapat restu dari orangtua masing-masing. Namun, hanya sekitar 3 tahun
Selain itu, laptop suaminya yang diperiksa Ira menunjukkan bahwa situs prostitusi di jaringan internet laptop itu pernah diakses sang suami.
Situs tersebut bernama “Semprot Underground”.
Sekilas itu situs biasa.
Namun, begitu diklik pada menu lain-lain, langsung ketahuan bahwa situs itu adalah situs prostitusi online.
“Banyak wanita seksi yang ditawarkan di situ. Lengkap dengan nama panggilan, domisili, umur, tinggi dan berat badan, bahkan nomor BH-nya,” kata Ira.
Saat dikonfirmasi untuk kedua kalinya, Agam kembali mengaku kepada sang istri bahwa dia tak bisa meninggalkan kebiasaan lamanya itu.
Bahkan ia berterus terang pernah tidur lagi dengan wanita Tionghoa, Jawa, Ambon, dan lain-lain.
Karena sangat terpukul, Ira kembali meninggalkan rumah.
Namun, tak lama berselang ia terpaksa kembali ke rumah karena didesak anak sulungnya, lagi-lagi dengan ancaman bunuh diri jika Ira tak pulang.
Ira juga tak sampai hati menggugat cerai suaminya karena khawatir masa depan anaknya jika tanpa sosok ayah dan si suami bisa dapat sanksi berat di kantor jika dibeberkan Ira kelakuannya.
Sambil berdamai dengan keadaan, Ira akhirnya mempelajari lebih jauh bagaimana jaringan Semprot Underground itu beraksi.
Dari hasil penelusuran tahulah Ira bahwa situs tersebut dioperasikan oleh seorang germo perempuan kelas kakap di Jakarta.
Jaringannya luas ke seluruh Indonesia.
Member asal Aceh yang tergabung dalam jaringan itu beberapa kali pernah meng-order wanita penghibur dari kawasan Jabodetabek untuk didatangkan ke Aceh.
Setelah melayani para pemesan di beberapa hotel Banda Aceh, wanita itu pun kembali ke Jakarta.
Di Aceh, members dari Semprot Underground, kata Ira, bermukim di Banda Aceh, Bireuen, Lhokseumawe, hingga Langsa.
Mereka sering menginformasikan pada akun tersebut alamat salon-salon di Banda Aceh yang aman dijadikan tempat ngumpul.
“Tapi saya belum temukan adanya hubungan mereka dengan kelompok prostitusi online yang baru-baru ini terungkap di sebuah hotel di Aceh Besar,” kata Ira.
Lima Semprot
Dari penelusurannya lebih lanjut ke situs tersebut, kata Ira, tahulah dia bahwa komunitas Semprot Underground memiliki beberapa sandi bagi users pemula hingga senior.
Sandi tersebut adalah ‘semprot awal’, ‘adik semprot’, ‘semprot sejati’ ‘guru semprot’, dan ‘dewa semprot’.
Pada situs itu juga ada informasi tentang tarif per transaksi.
Senilai Rp 2 juta untuk wanita berumur hingga 25 tahun, Rp 600.000 untuk yang berusia 30-an, dan Rp 400.000 untuk yang berusia di atas 40 tahun.
Tarif perawan juga ada.
Kalau gadisnya cantik dibanderol Rp 20 juta hingga Rp 30 juta rupiah, tapi jika kurang menawan tarifnya hanya Rp 10 juta hingga Rp 15 juta.
Ira yakin, selain berhubungan dengan wanita-wanita lacur, suaminya pun pernah menggarap perawan yang di-order secara online.
“Uang di rekening suami saya pernah berkurang banyak. Saya curiga itu ia gunakan membayar perawan,” kata Ira.
Terlepas dari kemarahannya kepada sang suami, kini Ira merasa ada perubahan positif pada diri lelaki itu.
“Dia sudah salat 5 waktu sehari semalam. Tampak lebih sayang kepada anak-anak. Dan asal dia tugas ke luar kota sekarang dia wajibkan saya ikut mendampingi. Dulu justru dia lebih senang kalau saya tidak ikut,” ungkap Ira.(yarmen dinamika)