Lengkap, Inilah Isi Pidato Prabowo Subianto soal Indonesia Bubar Tahun 2030, Ada 'Culas' & 'Maling'
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra, Prabowo Subianto Djojohadikusumo (66) menyebut ada beberapa
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra, Prabowo Subianto Djojohadikusumo (66) menyebut ada beberapa kajian yang dilakukan di negara lain bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030 mendatang.
Mantan suami Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto tersebut mengatakan demikian sebagaiamana termuat dalam sebuah pototngan video berdurasi 78 detik sebagaimana diunggah pada fanpage resmi Partai Gerindra pada Facebook.
Video yang diunggah sejak Senin (19/3/2018) tersebut kini menjadi viral.
Apa kata mantan calon Presiden RI tersebut dalam video?
Baca: Cerita Suara Prabowo Subianto Dikalahkan di Kampung Sendiri oleh Jokowi, Apa Kata Gerindra?
Berikut transkrip lengkapnya.
"Saudara-saudara!"
"Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara."
"Gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030."
"Bung, mereka ramalkan kita ini bubar."
"Elit kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa."
"Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa."
"Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa."
"Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian."
"Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang, semakin culas, semakin maling."
"Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."
Demikian isi lengkap pidato Prabowo yang disampaikan secara lantang.
Lalu, video tersebut diberi keterangan, "Sudah berkali-kali Prabowo Subianto mengingatkan, bahwa negara ini kaya namun miskin karena para elit kita membiarkan para komprador menguasai sumber daya alam Indonesia."
"Bahwa mereka, para elit, seakan menutup mata dan telinganya ketika banyak rakyat Indonesia berteriak kelaparan, para ibu berteriak susahnya akses kesehatan yang layak, mahalnya pendidikan yang bermutu."
"Pantaskah mereka dipilih kembali? Pantaskah mereka kita biarkan terus menjarah hasil bumi nusantara?"
"Mari kita pertahankan momentum peperangan melawan koruptor dan komprador."
" adalah mereka yang mengambil apa yang sudah menjadi uang rakyat untuk perut sendiri."
"Komprador adalah mereka yang membantu menjarah, atau membiarkan penjarahan serta pengiriman kekayaan alam nusantara ke luar negeri" - Prabowo Subianto."
Pidato ayah dari desainer kondang, Ragowo Hediprasetyo tersebut diduga mengutip dari novel fiksi Amerika Serikat berjudul 'Ghost Fleet'.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan, novel ini ditulis 2 ahli strategi dari Amerika Serikat yang menggambarkan sebuah skenario perang antara China dan Amerika tahun 2030.
Nah, yang menarik dalam novel adalah adanya ramalah bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030 atau 12 tahun lagi.
Prabowo mengatakan hal tersebut pada acara bedah buku berjudul 'Nasionalisme Sosialisme dan Pragmatisme Pemikiran Ekonomi Politik Soemitro Djojohadikusumo' di kampus Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, di Depok, Jawa Barat, 18 September 2017.
Kata Jokowi
Lalu, apa kata Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi soal pidato Prabowo?
Jokowi yang tertawa juga mengatakan seharusnya kita semua memandang masa depan dengan rasa optimisme, bukan sebaliknya
"Kita memandang ke depan itu harus memandang dengan rasa optimisme. Kita memandang ke depan itu harus juga memberikan sebuah harapan yang lebih baik kepada anak-anak muda kita, kepada rakyat kita," kata Jokowi saat menghadiri Rapimnas Ke-2 Partai Perindo di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (21/3/2018).
Ia mengakui, sebagai bangsa, Indonesia pasti akan menghadapi sejumlah tantangan serta hambatan.
Namun, Jokowi mengingatkan, sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus tetap kuat menghadapi tantangan yang ada.
"Sesulit apa pun tantangan yang ada, sesulit apa pun hambatan yang ada, itu harus memberikan rasa optimisme, rasa harapan ke depan lebih baik, memang harus seperti itu," lanjut Jokowi.(*)