Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pendiri Matahari Meninggal

Mengejutkan! Diungkap Ponakan dari Makassar, Meski Harta Melimpah Hari Darmawan Tak Suka Lakukan Ini

Hari Darmawan mengujungi vila miliknya di kawasan Jl Hankam Wira Lokatama, Puncak, Bogor.

Penulis: Hasrul | Editor: Mansur AM
Hari Darmawan, pendiri Matahari 

Meski punya harta melimpah, Hari Darmawan ternyata tak suka menghabiskan uang menginap di hotel. 

"Om saya itu lahir di Makassar, tetapi besar di luar. Setiap balik ke Makassar, om tidak tinggal di hotel. Selalu di rumah orang tua saya," kata lelaki yang aktif dengan kegiatan sosial, donor darah itu.

Rumah orang tuanya sederhana, namun Hari tetap setia untuk inap.

"Kapan pun ia datang ke Makassar pasti ke rumah. Di rumah ia banyak cerita. Saya pasti datang kalau om ke rumah," ujar ayah tiga anak itu.

Ia begitu takjub dengan Hari. Bayangkan hingga usia hampir 80 tahun, ia masih memimpin rapat.

"Ia tidak mengarahkan teknis, hanya menyulut semangat karyawan-karyawannya. Ia dikenal ramah dan suka membantu," kata Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) Makassar itu.

Baginya, Pak Hari sangat baik, smart, punya visi, beliau sangat baik. Tidak pendendam, emosinya tak ada, seorang pemimpin, ia sangat kehilangan.

Bahkan Rizal melihat sosok Hari tidak pelit untuk berbagi ilmu. Bahkan kepada pesaing-pesaingnya. Hari Darmawan selalu memberikan ilmu bila mendapatkan sesuatu baru dari luar negeri.

"Tidak sungkan untuk membagi ilmu. Bila beliau dari luar dan mendapatkan sesuatu, ia akan mengumpulkan kami untuk berikan miles-miles. Ia juga orangnya terbuka dan tak mau menang sendiri," katanya.

Mendengar Hari tutup usia Rizal masih merasa tak percaya. "Memang Om Hari punya riwayat penyakit jantung. Namun 10 tahun lalu sudah dioperasi dan berhasil. Berita ini membuat kita shock. Saya masih belum percaya, namun inilah adanya," ujar lelaki kelahiran Makassar itu.

Ia pun berharap dan berdoa, agar Hari bisa istirahat tenang dan menghadap kepada Tuhan di surganya.

Dimakamkan
Jenazah Hari Darmawan bakal dikremasi di Bali bukan karena wasiat dan keinginan almarhum.

Keluarga Hari memutuskan membawa jenazah ke Bali karena sebelum meninggal di Sungai Citarum, Puncak, Bogor, Jumat (9/3), almarhum memang berniat pergi ke rumahnya di Bali.

Istri Hari Darmawan, Anna Janti, digotong saat melihat jenazah suaminya di Rumah Suka Duka Kertha Semadi, Jl. Cargo Permai, Denpasar, Minggu (1/3).(Tribun Bali/Rizal Fanany)
Istri Hari Darmawan, Anna Janti, digotong saat melihat jenazah suaminya di Rumah Suka Duka Kertha Semadi, Jl. Cargo Permai, Denpasar, Minggu (1/3).(Tribun Bali/Rizal Fanany)

"Itu tidak langsung dalam bentuk wasiat tapi memang pada hari Sabtu (10/3/2018), almarhum rencananya akan kembali ke Bali untuk berkumpul bersama keluarga. Namun beliau terlebih dahulu berpulang. Beliau meninggalnya pada Jumat malam," ujar Roy Nikolas Mande, ketika ditemui di Rumah Suka Duka Kertha Semadi, Jl Cargo Permai No 109, Denpasar Utara, Minggu (11/3/2018).

Roy Nikolas menambahkan kremasi dilakukan di Bali juga karena Hari Darmawan mempunyai keluarga yang banyak tinggal di Bali.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved