Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Jamu Mahasiswa Jepang, Deng Ical Perkenalkan Budaya Bugis-Makassar

Dalam rangka studi lapangan mata kuliah Special Research Project On Multi-Ethnic Society In Indonesia.

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
HANDOVER
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI, menjamu rombongan mahasiswa Universitas KEIO Jepang, di Rujab Wakil Wali Kota Makassar, Jl Letjend Hertasning, Senin (11/3/2018). Kedatangan mahasiswa jepang yang berjumlah 20 orang itu dalam rangka studi lapangan mata kuliah Special Research Project On Multi-Ethnic Society In Indonesia. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMURQMAKASSAR - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI, menjamu rombongan mahasiswa Universitas KEIO Jepang, di Rujab Wakil Wali Kota Makassar, Jl Letjend Hertasning, Senin (11/3/2018).

Kedatangan mahasiswa jepang yang berjumlah 20 orang itu dalam rangka studi lapangan mata kuliah Special Research Project On Multi-Ethnic Society In Indonesia.

Dosen Universitas KEIO Jepang, Yo Nonaka mengaku, selama berada di Makassar ia akan melakukan beberapa penelitian terkait kondisi kehidupan dan budaya masyarakat Makassar, juga agama, pendidikan, wisata dan cara interaksi anak muda Makassar.

"Sebelum ke Makassar kita sudah ke Jakarta dan Serang. Kami memilih Makassar karena kami ingin mengetahui kondisi kehidupan masyarakat di Kota Makassar," ucapnya.

Sementara itu, Deng Ical merasa senang dan bangga dengan kedatangan rombongan mahasiswa Jepang yang akan melakukan penelitian di Kota Makassar.

"Selamat datang di Makassar, daerah yang dikenal dengan masyarakatnya yang sombere dan humble," ujar Deng Ical.

Ia menambahkan, setiap kali ada tamu yang datang ke Makassar pasti akan diberikan pelayanan yang maksimal.

"Bagi orang Makassar tamu itu pembawa rezeki dan manfaat bagi kemajuan Kota Makassar. Oleh karena itu, apabila ada tamu yang datang tentu kami akan perlakukan seperti layaknya raja," katanya.

Bahkan, ia mengaku jika kota Makassar bisa maju dan berkembang dengan pesat, itu tidak terlepas dari kontribusi para pendatang dari luar Makassar maupun dari luar negeri.

Di Makassar, kata dia, sangat mayoritas dengan kepercayaan agama Islam, apalagi budaya orang Makassar itu dikenal saling menghargai dan itu sesuai dengan ajaran agama islam.

Namun di balik itu juga, masyarakat Makassar juga di kenal keras apabila ada tamu yang melanggar aturan adat istiadat orang Bugis Makassar.

"Di Makassar itu banyak agama dan suku tetapi masyarakatnya sangat toleran, hal itu yang menjadi penyebab sehingga masyarakat Makassar sangat diterima apabila merantau ke kampung orang," ungkpanya.

Di akhir pertemuan, Deng Ical mengajak rombongan mahasiswa Jepang untuk berkeliling melihat spermonde dengan menggunakan kapal Phinisi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved