5 Fakta tentang Wakil Bupati Maros yang Anaknya Terjerat Narkoba, No 1 dan 4 Bikin Simpati
Salah seorang aktivis Maros menyebut Harmil Mattotorang paling baik yang dia kenal dan tidak pernah terlibat kasus
“Arjab jarang saya lihat di sini. Kalau kakaknya, sering datang," kata Adnan.
3. Gencar Sosialisasi Bahaya Narkoba Sebagai Ketua BNNK Maros
Harmil Harmil bukan hanya wakil bupati di Maros. Dia juga Ketua Badan Narkotika Kabupaten Maros.
"Salah satu upaya Pak Wabup lakukan pencegahan, melalui Maros FM. Sejak 2016 lalu hingga 2018 terdengar imbauannya di radio agar masyarakat menjauhi narkoba," kata Penyiar Radio Maros FM, Adi Takdir, di Maros, Rabu (7/3/2018).
Suara Harmil mengajak warga memerangi narkoba masih beredar, saat anak bungsunya, Arjab Ajib Mattotorang tertangkap, Selasa (6/3/2018) sore.
4. Aktivis Sebut Harmil Pejabat Paling Baik dan Berhati Lembut
Penangkapan Arjab dalam kasus narkoba ditanggapi beragam warga dan aktivis Maros.
Aktivis pemuda Maros, Lory Hendrajaya, mengatakan, Harmil terkena musibah akibat ulah putra bungsung.
Menurut Lory, dari beberapa pejabat yang ada di Maros, Harmil termasuk paling baik dan berhati lembut. Sejak menjabat wakil bupati dua priode, Harmil tidak pernah berkasus atau menjadi sorotan.
"Saya mengenal beliau sudah lama dan beliau pejabat paling ramah yang pernah saya kenal, makkiade', dan humoris. Saya salah seorang yang kagum pada perawakan beliau," jelas Lory.
Dia berharap, warga Maros tidak menyalahkan Harmil. Selama ini, dia menggencarkan sosialisasi bahaya narkoba selaku Ketua Badan Narkotika Kabupaten, namun putranya menjadi pengguna.
"Mungkin beliau, tidak pernah menyangka kalau anaknya terlibat. Apalagi, keluarganya dan semua orang di Maros, mengenal Harmil, sebagai ketua BNK. Yang kami kasihani, adalah pak Wabup. Dia sudah berjuang melawan narkoba, tapi putranya yang merusak," katanya.
5. Anak Sudah Lama Ingin Ditangkap Polisi
Kapolres Maros, AKBP Yohanes Richard mengaku, sudah pernah mendapatkan informasi dari personelnya terkait status putra Wabup Maros, Harmil Mattorang, Arjab Ajib sebagai pengguna narkoba, Rabu (7/3/2018).
Bahkan, Yohanes juga mengetahui jika Arjab sudah beberapa kali direhab, namun masih saja komsumsi narkoba jenis sabu.
Yohanes mengaku, selama ini, pihaknya sudah bekerja. Hanya saja, personelnya kesulitan dalam hal pembuktian.
"Kami bekerja. Tapi pengungkapan kasus narkoba itu harus dengan cara tertangkap tangam dan ada barang bukti. Setelah itu baru dikembangkan, mulai ke kurir hingga bandarnya," kata Yohanes.
Polisi sudah lama ingin menangkap Arjab. Tapi terkendala dengan pembuktian.(*)