Pertamina Perkuat Sinergi dengan Media, Singgung Program BBM Satu Harga

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Manajemen PT Pertamina (Persero) kian memperkuat sinergi dengan media agar peran dan fungsi perusahaan bisa dipahami dan disebarluaskan kepada masyarakat.

External Communication Manager PT Pertamina Arya Dwi Paramita, di Rumah Makan Cangkir Yogyakarta, Jumat, (9/2/2018) menuturkan, kegiatan Gathering Pertamina dengan Media Sulawesi pada 9-11 Februari 2018 merupakan kebijakan yang ditujukan agar kebersamaan antara Media dan Pertamina bisa semakin kuat.

"Kami ingin bersilahturahmi dengan seluruh teman media yang ada di Sulawesi dengan harapan kita bisa semakin dekat sehingga kalau ada informasi apapun jangan ragu-ragu kontak kami, kemudian kami memberikan tanggapan, ada sinergi yang bisa kita jalankan bersama," ujarnya.

Ia menjelaskan dalam kesempatan tersebut pihaknya ingin lebih mengenalkan mengenai apa saja yang dilakukan Pertamina sebagai sebuah perusahaan yang diberi tugas untuk menjaga pasokan energi di seluruh Indonesia.

"Kita lebih mengenalkan kegiatan operasional perusahaan. Jadi kami ingin lebih mengenalkan bahwa Pertamina adalah perusahaan milik negara yang menjaga keamanan pasokan energi di seluruh Indonesia," kata dia.

Arya pun mencontohkan seperti program "BBM Satu Harga" yang telah dijalankan sejak 2016, masih perlu dikawal bersama karena pemahaman tentang hal tersebut belum sepenuhnya benar.

"Yang menjadi tantangan terbesar adalah pada saat mengantarkan BBM ke lokasi 3T, tugas Pertamina hanya sampai lembaga penyalur, selebihnya pengawasan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat dan aparatur hukum," katanya.

Ia pun menegaskan bila dalam program tersebut, Pertamina memberi perhatian yang besar kepada kawasan Indonesia Timur atau yang menjadi wilayah kerja Pertamina MOR VII Sulawesi.

PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) VII Sulawesi telah membangun SPBU Kompak kedua di Kepulauan Talaud.

"Kepulauan Talaud sudah ada dua lembaga penyalur BBM, yakni SPBU Kompak 76.958.06 di Kecamatan Melonguane dan SPBU Kompak 76.958.07 Desa Kordakel Kecamatan Kabaruan, Kabupaten Kepulauan Talaud," kata M Roby Hervindo, Unit Manager Communication & CSR MOR VII Sulawesi.

Tiga titik BBM Satu Harga lainnya di Sulawesi yakni SPBU Kompak 76.937.23 dan 76.936.22 di Kecamatan Wangi-Wangi Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara serta SPBU Kompak 76.946.01 Desa Una-una Kecamatan Una-una, Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah.

Dalam melaksanakan program BBM Satu Harga, khususnya di Sulawesi tidaklah mudah. Banyak kendala dan tantangan yang dihadapi mengingat kelima wilayah tersebut merupakan wilayah 3T sehingga medan yang ditempuh dalam distribusi BBM cukup berat.

“Pengiriman BBM terjauh adalah ke Kepulauan Talaud. Suplai BBM ke SPBU Kompak 76.95806 Pulau Melonguane, Kepulauan Talaud ini dikirim menggunakan kapal tongkang yang menempuh jarak 211 KM dengan waktu tempuh 20 jam dari Terminal BBM Bitung, Sulawesi Utara,” ujarnya.

Delapan titik yang akan dilaunching tahun ini yakni Kecamatan Liang Kabupaten Kepulauan Banggai, Kecamatan Banggai Tengah, Kabupaten Banggai Laut, dan Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi. Ketinganya berada di Sulawesi Tengara.

Di Sulawesi Utara ada Kecamatan Miangas Kabupaten Kepulauan Talaud, Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kecamatan Nanusa, Kabupaten Kepulauan Talaud, dan Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro.

"Satu lagi di Sulawesi Tenggara yakni Kecamatan Wawoni Barat, Kabupaten Konawe Kepulauan," kata Roby. (*)