Ditarget Mulai Beroperasi Mulai 2019, PLTB Jeneponto Disebut Mirip di Belanda
Komisaris PT Equis Energim Hamid Awaluddin menemui Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo di ruang kerja Kantor Gubernur Sulsel
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Ia menambahkan kehadiran PLTB akan berdampak baik bagi masyarakat dan daerah. Adapun keuntungannya, masyarakat bisa menyajikan jajanan di akses masuk turbin, lokasi PLTb akan menjadi obyel wisata, dan daerah ini menjadi sebagai daerah pemasok listrik.
"Belanda saja yang turbinnya kecil bisa dijadikan ikon negara, apalagi ini lebih besar. Bentuk modelnya sama. Lihat saja nanti," katanya.
Hadirnya PLTB Jeneponto kata Hamid mencatat sudah ada dua PLTB di Sulsel, selain Sidrap ada juga di Jeneponto.
Yang membedakan hanya dari obyek lokasi, jika di Sidrap dibangun diatas gunung, di Jeneponto justeru di areal persawahan yang dekat dari rumah warga.
Sementara itu, Gubernur Sulsel Syahrul berharap penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto bisa dipercepat.
Dia berharap, pembangkit tenaga angin ini bisa di pasang sebelum masa jabatannya berakhir.
"April 2018 sudah mulai bisa dilihat hasilnya. Tadinya proyek ini diharpkan juni 2018 mulai .Saya pikir lebih cepat bagi kita kan lebih bagus," kata Syahrul
Syahrul mengatakan, progres pembangunan PLTB Jeneponto saat ini berjalan baik. Belum ada kendala signifikan, selain pengangkutan atau distribusi material ke Jeneponto, seperti tower dan baling-balingnya. Apalagi, sebutnya, tinggi towernya sekitar 100 meter.
"Tidak gampang memanuver ratusan meter dari pelabuhan Makassar masuk ke Jeneponto. Begitu banyak jembatan yang harus dilalui dan ada juga tikungan,"ujar mantan Bupati Gowa dua periode ini.
"Energi bayu Ini low maintenance. Dalam pikiran saya, rakyat kita bisa lebih sejahtera karena memiliki pasokan listrik berlimpah," beber Syahrul