Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ustad Aziz Kuch Kuch Hota Hai ke Ketua Kohati, Tamsil Linrung Jadi Mak Comblang!

Awalnya, Aziz dan Sabriati berusaha mengelak disebut “yang pertama jatuh cinta”. Setelah tiga kali mendapat cubitan di lengan, akhirnya Aziz....

Penulis: AS Kambie | Editor: AS Kambie
dok.tribun
ISTRI PERJUANG - Sabriati Aziz tersenyum sambil melirik ketika menjelaskan kisah masa lalu hingga menjadi juru masak anak panti asuhan di Tabaria, Makassar, setelah menikah, kepada tim Tribun Nongki Pemilu di Pesantren Hidayatullah, Makassar, Jumat (26/1/2018) sore. Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar juga tersenyum mendengar penjelasan wanita yang dia sebut istri pejuang karena langsung jadi juru masak di panti asuhan dan melahirkan dua anak di panti yang menjadi cikal bakal Pesantren Hidayatullah Makassar itu. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wajah Ustad Abdul Aziz Qahhar Mudzakkar memerah tersipu malu. Apalagi ketika Sabriati Aziz mencubit manja lengan anggota DPD RI itu.

Ustad Aziz langsung menundukkan kepala sambil mengusap wajah ketika tim Tribun Nongki Pemilu menanyakan kisah percintaan kedua sejoli yang sudah dikaruniai delapan anak itu.

Tim Tribun Nongki Pemilu menemui Ustad Azizi dan Sabriati di ruang tamu Quest House Pesantren Hidayatullah, Bumi Tamalanrea Permain (BTP), Makassar, Jumat (26/1/2018) sore.
Ustad Aziz didampingi staf pribadinya, M Irfan Yahya.

Awalnya, Aziz dan Sabriati berusaha mengelak disebut “yang pertama jatuh cinta”. Setelah tiga kali mendapat cubitan di lengan, Aziz akhirnya mengaku. “Iya, memang saya yang merasakannya (adanya cinta) lebih dahulu,” ujar Aziz sambil menunduk dan menutup sebagian wajahnya.

Sabriati mengaku sudah sering mendengar nama dan cerita tentang sosok Aziz Qahhar Mudzakkar yang memimpin HMI Cabang Ujungpandang ketika dia menjadi Ketua Kohati HMI Kota Palopo.

Aziz ketika itu kuliah di Fakultas Pertanian Unhas, sementara Sabriati kuliah di IAIN Palopo. Suatu hari, datang utusan dari HMI Cabang Ujungpandang untuk mengkader di HMI Palopo. Sabriati mengelak ketika digoda bahwa dia kecewa karena Ustad Aziz tidak hadir.

“Waktu itu kakak yang datang dari Makassae ke Palopo, Kak Hamdan Zoelva, Kak Kamaruddin Tone, Kak Mukaddam, dan Kak Syarkawi,” kata Sabriati. Belum selesai Sabriati bercerita, Tim Tribun Nongki Pemilu menyela, “Ummi (Sabriati) kecewa dong karena Ustad Aziz tidak datang?”

“Ah, tidak ah. He...he...,” katanya sambil mencubit lengan Ustad Aziz.

Sabriati mengakui, ketika itu sudah menjadi buah bibir di kalangan aktivis HMIwati (Kohati), kader HMI dari kalangan perempuan, tentang kepemimpinan anak Abdul Qahhar Mudzakkar di HMI Cabang Ujungpandang.

“Saya juga penasaran, yang mana ya orang itu Ustad Aziz, yang mana ya anaknya itu Pak Qahhar Mudzakkar,” kenang Sabriati.

Sabriati sudah sering mendengar cerita tentang Qahhar Mudzakkar dari ayahnya, yang salah seorang petinggi DI/TII dan orang keperdayaan pejuang kesayangan Bung Karno itu.

Tapi dengan Aziz, Sabriati masih meraba-raba, ketika itu. Aziz lebih banyak berusaha mengelak saat ditanya tentang Ketua Kohati yang juga jadi idola di HMI Palopo itu.

“Jadi, saya baru sering melihatnya itu waktu sama-sama ikut Kongres HMI di Aceh itu,” ujar Aziz.

“Kita sudah mulai suka ka waktu itu, Bapak toh?” ujar Sabriati.
“Ah, istilahnya, apa yah......” kata Aziz sambil memejamkan mata.
“Sudah getaran-getaran, Bapak toh. Kalau anak muda jaman sekarang, sudah ada kuch kuch hota hai, Bapak toh,” kata Sabriati lalu mencubit mesra lagi lengan Aziz.

Tribun hanya menyaksikan dua sejoli itu seperti remaja yang lagi “pedekate”

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved