Kasus Kekerasan Seksual Meningkat, DP3A Enrekang Lakukan Ini
Muslimin Bando, meminta semua elemen untuk meningkatkan penanganan terhadap kekerasan seksual.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com, Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Enrekang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) berupaya melakukan pencegahan terhadap maraknya kasus pelecehan seksual.
Untuk itu, mereka menggelar sosialisasi dan rapat koordinasi pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di pendopo Rujab Bupati Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Selasa (23/1/2018).
Dalam rapat itu mereka menggandeng beberapa elemen seperti pihak kepolisian, LSM, Canat dan beberapa kepala OPD.
Rapat tersebut dihadiri oleh Bupati Enrekang, Muslimin Bando dan juga perwakilan Dinas Pemberdayaan perempuan provinsi Sulsel, Nuranti.
Baca: Anak Alami Kekerasan Seksual, Ini 8 Cirinya
Baca: Komnas Perempuan Rilis 15 Kekerasan Seksual
Pada kesempatan itu, Nuranti, mengatakan, saat ini tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak sangat besar.
Termasuk daerah Kabupaten Enrekang yang juga memiliki kasus pelecehan seksual yang tergolong besar. Untuk itu perlu dilakukan kajian terkait mekanisme pencegahan kekerasan seksual yang terjadi saat ini.
"Kekerasan seksual jauh lebih berbahaya dari kejahatan lainnya karena pengaruh psikisnya seumur hidup, jadi perlu dilakukan penanganan," katanya.
Sementara Bupati Enrekang, Muslimin Bando, meminta semua elemen untuk meningkatkan penanganan terhadap kekerasan seksual.
Apalagi Enrekang, merupakan daerah yang religius dan ramah terhadap perempuan dan anak.
"Kalau kasus kekerasan seksual besar harus diambil langkah konkretnya, kepada penegak hukum dan instansi terkait agar diberikan pendidikan yang maksimal dan agama religius," jelasnya.
Ia menambahkan, harus ada penyuluhan dan sosialisasi di tingkat kecamatan terkait pencegajan kekerasan seksual, termasuk penggunaan medsos pada anak.(*)