Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ini Solusi dari JICA agar Jalan Depan Kantor Gubernur Tak Seperti Sungai Lagi

Jalan poros depan kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumohardjo, Makassar yang sudah menjadi langganan genangan air hujan

Penulis: Saldy Irawan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Darul
Seperti sungai, genangan di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar membuat macet, Jumat (12/1/2018) pukul 22.50 Wita, malam. 

Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Jalan poros depan kantor Gubernur Sulsel Jl Urip Sumohardjo, Makassar yang sudah menjadi langganan genangan air hujan akan berakhir di 2018 ini.

Hal tersebut karena akan dibangun sebuah kolam retensi atau kolam penampungan air hujan sebelum mengalir masuk ke saluran primer atau kanal yang ada di tengah kota Makassar.

Kolam akan dibangun pihak swasta, tak lain adalah perusahaan asal Jepang, Japan Internasional Cooperation Agency (JICA), PT Yamao.

Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air (PSDA) Sulsel Andi Darmawan Bintang mengatakan kolam akan dibangun di halaman Kantor Gubernur Sulsel dengan luas 10 x 80 meter dengan kedalaman sekitar 2,5 meter.

Kolam ini dapat nampung 1120 kubik air. Jika di hitung melalui mobil itu bisa sampai 224 mobil tangki.

"Insya Allah, 2018 ini proyek ini akan diselesaikan oleh perusahaan Jepang. Ini tentunya menjadi kesyukuran bagi semua karena dengan upaya ini genangan yang sering terjadi di kantor Gubernur akan tertangani," katanya.

Efektifnya, kolam ini akan berlangsung di tahun 2019. Yang artinya, Darmawan meyakini tak ada lagi genangan di 2019.

Tidak tanggung tanggung, untuk pembangunan kolam akan di gelontorkan anggaran sebesar Rp 18 miliar ,tanpa anggaran pemerintah.

Seiring pembangunan kolam, rupanya disambut baik oleh Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar.

Karena pihak JICA menyiapkan sarana kolam penampungan, giliran Pemkot Makassar mengapresiasi dengan membangun pintu air untuk mengontrol air masuk ke kanal yang bersumber dari buangan kolam retensi.

Kabid PSDA Dinas PU Makassar Fuad Azis mengatakan air yang akan keluar dari kolam retensi ini akan di ukur lagi volumenya sehingga tidak menimbulkan dampak di titik yang berada di area kerendahan.

"Jangan sampai di titik ini bebas banjir ,tapi berdampak ke daerah lain. Nah ini pingsinya pintu air untuk mengatur volume air masuk ke kanal," katanya.

Pintu air akan dipasang di depan Kampus UMI, sekitar 100 meter dari kantor Gubernur Sulsel.

Pembangunan pintu air akan memakai anggaran daerah sebesar Rp 3,2 miliar.

"Kami berharap upaya yang kita kerjakam secara bersama -sama ini memberikan hasil yang memuaskan," katanya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved