Tambah Laboratorium untuk Taruna, Polimarim AMI Bakal Pasang Cargo Handling Simulator
Alat ini baru ada di Dewan Penguji Keahlian Pelaut (DPKP) dengan fasilitas 15 layar
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Arif Fuddin Usman
Laporan Wartawan Tribun Timur: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Satu lagi peralatan atau laboratorium yang bakal dihadirkan kampus Politeknik Maritim AMI Makassar (Polimarim). Laboratorium tersebut adalah Cargo Handling Simulator.
Laboratorium tersebut bakal dihadirkan Polimarim AMI Makassar pada awal 2018 mendatang. Hal itu sejalan dengan telah dilakukan penandatanganan kerja sama pengadaan simulator Liquid Cargo Handling dengan PT Multi Integra Ir Aloyis St Sularto, pada 19 Desember lalu.
Baca: Mantan Pemain Persipura Jayapura Ini Resmi Bergabung dengan Juventus
Baca: Pusbang Perla Penyuluhan di Polimarim AMI. Ini Hal yang Dikhawatirkan Diklat?
“Kita telah menandatangani kerja sama pengadaan simulator Liquid Cargo Handling Simulator dengan PT Multi Integra dari Jakarta. Jadi dimulai pada bulan Januari 2018, secara bertahap, alat tersebut akan dipasang di Polimarim,” kata Direktur Polimarim AMI Amrin Rani SE MM.

Liquid Cargo Handling Simulator (LCHS) merupakan simulator atau alat untuk simulasi bagaimana penanganan muatan cair di atas kapal. Simulator ini dikondisikan mirip dengan kondisi aslinya bahkan sudah menggunakan teknologi tiga dimensi.
Dikutip dari rilis Humas Polimarim, Kamis (28/12/2017), Amrin mengatakan jika LCHS ini termasuk yang paling canggih atau paling update di Indonesia. Dan program ini masih lanjutan dari dua simulator yang telah dimiliki oleh Polimarim AMI Makassar.
Baca: Mantan Bek Kiri Bali United Ini Kian Dekat ke PSM Makassar. Ini Salah Satu Buktinya
Baca: Bicara Tantangan Jokowi, Ini Pesan Kepala PPSDM Perla di Wisuda Polimarim AMI
“Laboratorium tersebut merupakan lanjutan dari dua simulator yang telah dimiliki Polimarim yakni Bridge Simulator dan Engine Simulator. Kami adakan fasilitas ini sesuai dengan dengan ketentuan STCW 2010. Kampus swasta mungkin ini yang pertama,” tegasnya.

Bagian dari fasilitas LCHS tersebut, bakal dilengkapi dengan 12 layar monitor. Di Indonesia sendiri, lanjut Amrin, yang pertama alat ini baru ada di Dewan Penguji Keahlian Pelaut (DPKP) dengan fasilitas 15 layar.
Pihak Polimarim AMI menganggarkan investasi pengadaan simulator untuk penanganan muatan cair tersebut mencapai Rp 16,5 miliar. “Kita juga akan koneksikan dengan dua simulator yang sudah ada bridge simulator dan engine simulator,” jelas Amrin.
Baca: Nasib Mantan Striker PSM Ini Tak Jelas di Persija Jakarta, Persib Bandung Siap Bajak?
Baca: Ditanya Soal Pemain Rekrutan PSM Makassar Musim Depan, Ini Kata Erwin Aksa
Sesuai STCW 2010
Mantan Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kapusbang SDM) Perhubungan Laut Kementerian Hubungan, Capt Indra Priyatna MM menjelaskan pengadaan LCHS tersebut bagian dari rekomendasi STCW 2010.
Sesuai dengan aturan di Standards of Training, Certification and Watchkeeping (STCW) for Seafarers, beberapa simulator yang awalnya hanaya direkomendasikan atau tidak wajib, kini menjadi mandatoring alias wajib bagi diklat pelayaran.
Baca: Civitas Akademika Politeknik Maritim AMI Makassar Peringati Maulid Nabi
Baca: Tim Debat Polimarim AMI Makassar Juara I Lomba Debat Bahasa Inggris di Kampus PIP Makassar
“Setelah STCW 2010 berlaku, simulator termasuk cargo handling ini harus dimiliki diklat pelayaran seperti Polimarim. Selain itu, alat ini juga untuk mendukung pelaksanaan ujian taruna-taruni secara komprehensif,” ujarnya.
Bahkan, peralatan ini akan melengkapi fasilitas simulator sebelumnya yakni Bridge Simulator dan Engine Simulator. Polimarim juga sudah melakukan uji kompetensi pelaut (UKP) mandiri dengan fasilitas Computer Based Assessment (CBA) yang baru berjumlah 100 unit.
Tingkatkan Kompetensi
Keberadaan cargo handling simulator, menurut Indra –yang kini bergabung di Polimarim, bakal menjamin taruna dari jurusan nautika bakal memiliki kompetensi yang lebih baik lagi.
Baca: Gelombang Keempat Ujian KTI Polimarim AMI Makassar, Cetak Rekor Peserta Terbanyak
Baca: Pertama Kali Nasional, Polimarim AMI Makassar Gelar UKP Mandiri Berbasis CBA
Sebelum terjun praktik laut, bakal memiliki keterampilan terkait penanganan dan pemahaman terhadap muatan cair di kapal bisa lebih tinggi.

”Simulator untuk cargo ini bakal membuat taruna lebih trampil dan pihak Polimarim AMI juga bisa menggelar kursus diklat untuk penanganan muatan cair dari kapal tanker,” jelasnya.
Lebih lanjut Indra menjelaskan, butuh waktu sekitar tiga bulan untuk pemasangan simulator ini hingga bisa dioperasikan. “Pada bulan Maret atau April alat tersebut sudah bisa dioperasikan,” lanjutnya. (*)