Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

Unhas Kampus Pertama di Asia Tenggara Buka Mata Kuliah Shelter Medicine

Kaprodi Kedokteran Hewan Unhas, drh Dwi Kesuma Sari, mengatakan mata kuliah ini terbentuk melalui kerja sama dengan Jaan Domestic Indonesia.

Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / RENALDI
MATA KULIAH BARU - Peresmian Mata Kuliah Baru Kedokteran Hewan di Hotel Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (21/11/2025). Mata Kuliah Shelter Medicine Pertama di Indonesia 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR—Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin (Unhas), meluncurkan mata kuliah elektif Shelter Medicine Program Studi Kedokteran Hewan. 

Peresmian di Hotel Unhas, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (21/11/2025).

Peluncuran ini sekaligus menjadikan Unhas sebagai kampus pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara, membuka mata kuliah khusus terkait penanganan hewan di shelter.

Kaprodi Kedokteran Hewan Unhas, drh Dwi Kesuma Sari, mengatakan mata kuliah ini terbentuk melalui kerja sama dengan Jaan Domestic Indonesia dan Four Paws Internasional.

"Mereka berkunjung untuk menanyakan bagaimana konsep Shelter Medicine ini,” katanya.

Baca juga: Putri Politisi Gerindra Kuasai 41 Dapur MBG, Guru Besar Unhas: Tidak Etis

Mata kuliah ini masuk sebagai kursus elektif setelah revisi kurikulum 2023 dan akan berlangsung 16 kali pertemuan full, membahas khusus tentang Shelter Medicine.

“Dengan adanya mata kuliah khusus, kami bisa memasukkan kursus elektif untuk Shelter Medicine. Jadi bukan hanya disisipkan dalam satu mata kuliah saja,” ungkapnya.

Dwi juga menjelaskan bahwa Prodi Kedokteran Hewan Unhas menjadi salah satu prodi favorit dengan tingkat peminat dan proses seleksi yang tinggi.

“Dengan dibukanya mata kuliah ini, otomatis ada satu cabang keilmuan lagi bagi mahasiswa dan alumni untuk berpartisipasi setelah lulus," ujarnya. 

"Tidak hanya praktisi hewan kesayangan, hewan besar, atau satwa liar, tetapi juga bidang baru terkait lingkungan,” tambah dia..

Ketua PDHI Sulsel, drh Aminudin, menyambut positif lahirnya mata kuliah ini.

“Yang pertama, saya senang sekali, karena ini menambah pengetahuan bagi calon-calon dokter hewan. Harapannya setelah mereka selesai, mereka memiliki pengetahuan yang cukup tentang shelter,” ujarnya.

Ia menyoroti kondisi shelter di Sulsel saat ini yang belum memiliki dokter hewan khusus.

“Shelter-shelter yang ada memang belum memiliki dokter hewan khusus. PDHI bekerja sama dengan APHI membantu membina pengelola shelter, baik kucing maupun anjing,” katanya.

Aminudin menyebut terdapat dua shelter anjing dan lebih dari 100 ekor ditampung di masing-masing shelter kucing di Sulsel.

“Kadang kami mengadakan vaksinasi massal, atau jika ada dana, kami lakukan sterilisasi gratis. Semua pelayanan untuk shelter tidak dipungut biaya,” ungkapnya.

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved