Kenapa Taman Teras Pintu I Kampus Unhas ‘Tenggelam’? Berikut Penjelasan Arsiteknya
Taman air Infinity Bridge di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas), Jalan Perintis Kemerdekaan, Tamalanrea, Makassar, Sulawesi Selatan
Saat proyek RTH seluas 2,4 Ha itu ditinjau Wakil Presiden Jusuf Kalla, awal November lalu, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Cipta Karya, selaku pemilik proyek menjelaskan, Pembangunan RTH Unhas, termasuk pekerjaan perbaikan akses pedestrian untuk pejalan kaki ke dalam kampus yang sebelumnya rusak, diintegrasikan dengan saluran air untuk membersihkan air buangan dan air hujan, serta memaksimalkan penyerapan air.
Pekerjaan penataan RTH Unhas dilakukan pada periode April 2017 hingga Oktober 2017 oleh kontraktor PT. Palindo Inti Nusantara dengan nilai kontrak Rp 9,3 miliar dan konsultan pengawas PT Sulappaapa Media Utama dengan nilai kontrak Rp 195 juta.
Proyek taman kota Unhas sudah diasistensi direktorat penataan bangunan dan lingkungan kementerian PUPR melalui sekter PBL Provinsi Sulawesi Selatan.
Selain itu, proyek tersebut katanya juga sudah melalui serangkaian asistensi dengan Ikatan Ahli Labsekap Indonesia Jakarta yang memiliki norma standar pedoman dan kajian (NSPK) terkait bangunan standar ramah anak, lingkungan dan lain-lain.
"Pekerjaan ini belum selesai, jadi saya tidak tahu sisi mana yang menyatakan bahwa tidak ramah anak, lingkungan dan orangtua," kata Ihsan kepada tribun-timur.com, Selasa (4/7/2017).
Selanjutnya Ihsan menuturkan bahwa bundaran di Danau Unhas memang tidak memiliki railing karena konsepnya adalah masyarakat kota dekat dengan air jadi bukan kopipaste dari Denmark.
"Kami tidak melakukan plagiat, karena kami sampaikan dengan jelas literatur yang menginspirasi desain teras Unhas. Kecuali kami tidak cantumkan referensinya maka kami plagiat," kata Ihsan memberikan penjelasan.(*)